"Maaf sebelumnya, tapi, apakah dulu kamu pernah di sunat?"
Kinan mengernyitkan dahi. Di sunat? Bukankah hal tersebut hanya untuk laki-laki. Dan untuk jawaban ini, Kinan benar-benar tidak tahu. Jika menelisik lebih jauh, sepertinya hal yang terdengar ganjil olehnya itu tidak pernah terjadi.
"Belum, Bu."
"Apa kamu mau di khitan?"
Sungguh Kinan sangat bingung dan tidak mengerti. Untuk apa wanita di khitan, tidak ada gunanya juga kan?
"Untuk apa, Bu?"
"Mungkin kamu perlu Ibu beritahu tentang manfaat khitan ini dulu."
Kinan menelan ludah. Ia takut sekali mendengarnya. Melihat laki-laki di khitan hingga tak bisa berjalan normal saja sungguh sudah membuatnya ngilu. Lagi pula, apanya yang akan di potong? Dan benar saja? untuk apa semua itu?
Lagi-lagi duit. Hah! Sudahlah!