Chapitre 122: BAB 77 «Bumi Telah Hancur»

Seli masih bertekad untuk mencari Tuan Seasean. Tapi akhirnya dia menyerah karena hari sudah beranjak mulai malam dan gelap. Dan kak Novi telah marah marah karena kami pulang terlambat. Ish! Apakah kak Novi tidak bisa lebih bersabar sedikit?

Kami pulang dengan jalan kaki. Jarang nya tidak terlalu jauh. Karena itu kami pulang dengan cepat. Sedikit kelelahan karena membuang tenaga saat mencari Tuan Seasean. Kami pulang dengan omelan panjang dari Kak Novi. Aku berpura-pura tidak mendengar kan nya. Segera beranjak untuk tidur.

Segera beranjak tidur tiduran di kasur milik ku. Meluruskan kaki ku, dan memainkan ponsel ku. Itu adalah pilihan yang terbaik. Seli masih memakan coklat dari memberi Day-6 dia si pecinta coklat memakan nya secara perlahan-lahan. Seperti dia tidak mau menghabiskan coklat itu.