Bryan dan Ali segera mengikuti ku yang berlari. Aku menuju lift, dan pergi ke lantai tiga. Ali Menyuruh ku untuk sedikit sabar. Tapi.. bagaimana bisa aku melakukan nya? Lift segera terbuka dan aku mencari kamar nomor 305.
Bryan menujukkan kamar itu. Menyuruh ku untuk segera masuk terlebih dahulu. Aku masuk kamar itu. Melihat ayah yang di infus, dan di beri selang oksigen pernapasan. Ella dan Lay memakai masker. Mama menyuruh ku untuk memakai nya juga.
Mama terlihat begitu sedih. Aku yakin dia belum makan dari semalam. Itu kebiasaan mama yang buruk. Aku menyuruh Ali dan Bryan untuk membelikan serapan untuk kami. Dengan cepat mereka pergi dan melaksanakan tugas nya.
"Bagaimana ayah bisa masuk ke rumah sakit?" Tanya ku. Mama mulai berlinang air mata. Beranjak duduk di sofa.
"Ella. Lay. Bisakah kalian mengikuti Kak Ali?" Mereka yang sudah berjanji untuk tidak dekat dengan Ali tetap mengangguk. Mereka sepertinya mengerti keadaan sekarang.
apa pun yang di lakukan dengan teman adalah yang terbaik.....
~RAIB