Chapitre 386: Posesif_Rencana Devan
Hanan pun tersenyum lalu mengecup singkat puncak kepala Anin.
"Mbak, jangan panggil saya mas ya.. Saya bukan masnya mbak atau kekasih mbak.." ucap Hanan datar.
Sontak, pelayan tersebut menjadi gugup.
"Maaf mas.. eh pak.. jadi, ini bill nya.." ucap pelayan tersebut menatap tidak suka pada Anin.
"Yang boleh panggil dia mas itu cuma saya.. Mbak gak perlu deh tebar pesona kayak gitu sama suami saya.. toh juga gak akan mempan.." ucap Anin sinis.
Pelayan tersebut menelan salivanya sendiri dengan susah payah.
'Suami?? Duhh kirain cuma pacarnya.. sombong banget sih nih cewek.. mentang-mentang dia punya suami ganteng dan kaya..' ucap pelayan tersebut di dalam hatinya.
"Apa?? Kenapa? Gak suka??" ucap Anin ketus.
Pelayan tersebut tersenyum kaku.
"Udah mas cepetan bayar.. dan, gak boleh dilebihin.." Ucap Anin.
"Iya sayang.." ucap Hanan seraya mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya.
L’AVIS DES CRÉATEURS 
Nurliza_Karen_Nita
Nurliza_Karen_Nita Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!
— Chapitre verrouillé —
Cadeaux
-- Cadeau
reçu État de l’alimentation hebdomadaire
-- Classement
Power Stone 
-- Power
stone