Chapitre 222: Different Style

Devan terdiam sejenak mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Radit padanya.

"Hmm kenapa bapak bertanya seperti itu pada saya??" ucap Devan.

"Saya hanya ingin tahu saja, Dev... mengingat bahwa seorang yang sangat dicintai oleh Anin telah tiada, tentu akan sangat memungkinkan bagi siapa saja untuk bisa merebut hati Anin... hmm omong-omong soal seseorang yang sangat Anin cintai, apakah Anin pernah bercerita tentang hal itu pada kamu?? Atau apakah kamu mengetahuinya?" ucap Radit.

"Saya gak tahu sih pak siapa orangnya.. karena Anin juga tidak pernah cerita tentang hal itu.. dan saya juga tidak pernah bertanya sih.. karena sejauh ini, saya hanya sekedar dekat saja sama Anin.." ucap Devan.

"Hmm iyaya saya paham... lalu bagaimana dengan perasaan kamu?? Apakah kamu mencintainya?" ucap Radit.

Devan pun mengangguk dengan ragu.