Chapitre 87: Useless

Radit pun baru saja selesai meeting. Dirinya kini tengah berada di ruangannya.

Ia duduk dengan posisi kedua tangannya bersatu dalam genggamannya. Ia lalu menopang dagunya dengan tangannya yang tadi saling menggenggam.

"Anin tadi ke Bandara mau pergi ke mana ya?? Gak biasanya Anin pergi deh di saat ada jadwal kuliah?? Sepenting apa sih urusannya sampai-sampai dia meninggalkan kuliahnya hanya untuk pergi ke suatu tempat? Aneh deh.." gumam Radit.

"Gue kepo deh.. Apa gue coba tanya aja ya ke Anin?? Tapi mana mungkin Anin mau jawab kalau gue tanya langsung ke dia.. Gak.. Gak usah deh.. Dari pada gue malu.. Lah terus gue tanya ke siapa dong??" gumam Radit.

"Ahh.. Coba deh gue tanyain ke Vio aja.. Siapa tahu dia tahu ke mana Anin pergi.." gumam Radit.

Radit pun lalu mencari kontak Vio dan langsung menghubunginya.

....

Vio baru saja sampai di apartemennya. Ia pun merebahkan tubuhnya di tempat tidur dengan posisi tidur terlentang dengan tangan yang direntangkan.