Malamnya, Aksa merasa hampa. Bukan hanya mencari di dunia nyata, laki-laki itu juga mencari kekasihnya di dunia maya.
Sudah berulang kali Aksa mencari akun milik Irona. Tapi tidak ada. Bahkan ia tidak tahu, sejak kapan Irona menghapus akun milik dirinya.
Arina dan Adara baru saja memberi kabar, jika Irona tidak menerima panggilan telpon dari mereka, begitupun dengan Susi. Aksa semakin dibuat frustasi. Ia sedih, dan tidak tahu harus berbuat apa.
"Apa yang harus aku lakuin, Na?" ucap Aksa meremas rambutnya.
Keadaannya sangat kacau. Jika sebentar saja Aksa berjalan di trotoar, mungkin ada ribuan orang yang menganggapnya orang tidak waras.
"Gue lupa, kenapa nggak gue lacak aja gps dia" Aksa segera mengambil laptop untuk mencari jejak kekasihnya itu. Dengan kecerdasan yang ia miliki, harusnya Aksa dapat menemukannya dengan mudah.
"Kok gini? Apa ponsel Irona mati?"