"Denger apa? Apa yang kalian bicarain?"
Refleks Aksa dan Irona melepas tangan mereka yang tengah saling menggenggam.
"A--Anu, Ma. Tadi Irona kentut," celetuk Aksa dan membuat Irona melotot tidak percaya.
Selvia mengendus-ngenduskan hidungnya. "Tapi nggak mau apa-apa" sahutnya.
"K--Kan disini ada pewangi khusus mobil, Ma" ucap Aksa.
"Oh iya, ya. Yaudah Mama mau lanjut tidur"
Aksa dan Irona menghembuskan napas lega. Irona yang sedari tadi sudah menahan napas karena takut, kini sudah bisa kembali bernapas dengan tenang.
"Sembarangan bilang aku kentut" ucap gadis itu sedikit merajuk.
"Kan buat ngalihin Mama, Sayang" bisik Aksa sesekali melirik ke kursi belakang.
Irona mengkitu arah pandang Aksa, ia juga melihat Selvia yang sepertinya sudah kembali ke alam mimpi.
"Sa, aku laper"
"Bentar." Aksa merogoh tas kecil yang berada di pangkuannya. "Nih" ia memberikan sebungkus roti cokelat yang sengaja ditaruh di dalam tas.
"Buat aku? Buat kamu nya?"