"Halo bi, bisa antar Keano kerumah sakit?" tanya Andrea.
"Ada apa den? Non Fely baik-baik saja kan?" ranya bibi.
"Bibi antar saja dulu Keano bi,apa kakekku ada disana?"tanya Andrea.
"Iya den, bapak ada dirumah" jawab bibi.
"Minta kakek datang bersama Keano ya" perintah Andrea.
"baik den" Andrea lalu mematikan teleponnya.
"Sayang kamu marah sama aku?" tanya Andrea karena Fely masih tidak bicara dengannya.
"Maaf, aku hanya tidak mau kamu kenapa-kenapa" ucap Andrea. "Lihatlah tadi Ano bawain ini khusus untukmu, dia sendiri yang membuatnya" ucap Andrea memberikan bunga yang dirangkai oleh putranya.
Fely kembalikan badannya ,mengambil bunga yang dipegang Andrea, ada surat disana. Fely membuka surat itu dan membacanya.
Halo Mama.
Mama kapan bangun. Ano kangen sama Mama, Ano sama papa sayang mama Begitulah isi surat Ano yang ada di bunga bikinannya.
Tidak lama kemudian kakek dan Keano memasuki ruangan Fely dengan tergesa- gesa. Termasuk juga Vano yang mendorong pintu kamar Fely sangat keras,membuat orang yang beras didalam terkejut.
"Andrea, ada apa dengan Fely? " Panggil kakek yang baru memasuki ruangan, dengan Keano yang ada digendongannya.
"Kakek kenapa lari-lari?"tanya Andrea. Kakek tidak menjawab tapi ia melihat ke brankar Fely, tidak ada siapa pun.
"Papa, Mama dimana" Ucap Keano turun dari gendongan kakeknya.
"Fely tidak kenapa-kenapa kan?" tanya kekek. Andrea hanya diam, memangnya tadi ia bicara kalau istrinya kenapa-kenapa? Bingung Andrea.
Brak.
Suara pintu yang didorong dengan keras. Muncul Vano setelah itu.
"Ndre , lo kenapa nelepon gue suruh kesini cepet, Fely gak apa kan?"tanya Vano.
"Kalian pada abis ngejar maling apa, tadi kakek, sekarang lo Vano" ucap Andrea.
"Fely dimana Ndre?" tanya Vano yang melihat brankar Fely kosong.
"Hiks,hiks" Keano menangis.
"Sayang kok Ano nangis?" tanya Andrea mendekati Keano.
"Ano mau Mama, Mama dimana Pa" ucap Ano semakin menangis.
"Tenanglah sayang, Mama tidak kenapa-kenapa, kenapa Ano mengis, ayo tersenyumlah" bujuk Andrea.
"Andrea jawab kakek dimana Fely" tanya kekek yang mulai tidak sabar. Andrea masih belum menjawab.
Tidak lama setelah itu seseorang memasuki ruangan mereka berada.Seseorang masuk sambil mendorong kursi roda. Semua mata orang yang ada diruangan itu tertuju pada seorang yang duduk di kursi roda.
"Mama" panggil Keano langsung berlari memeluk Felysia.
"Sayang, Mama kangen Ano" Fely membalas pelukan Keano.
"Nak, kamu sudah sadar?" tanya kakek.
"Iya kek, Fely sudah sadar" jawab Fely sambil tersenyum.
"Kamu mengenalku?" Tanya kakek. Fely mengangguk. Kakek melihat kearah Andrea meminta penjelasan.
"Fely sudah sembuh dari lupa ingatannya" jawab Andrea yang seakan mengerti tatapan kakek dan Vano meminta penjelasan.
Tidak lama setelah itu seorang suster masuk membawakan makanan yang sudah dipesan Andrea.
Andrea meletakkan makannya ke meja lalu beralih mendorong kursi roda istrinya.
"Kamu mau makan yang mana sayang?"tanya Andrea pada Fely.
"Aku mau itu?" tunjuk Fely pada ayam bakar.
"Kenapa kamu beliin Fely makanan seperti itu Andrea, istrimu bahkan baru sadar dari komanya, apa kamu gila" tanya kekek yang tidak tau isi pikiran Andrea cucunya.
"Fely tidak mau makanan rumah sakit kek, jadi Andrea memesankan ini tanpa sambal, aku sudah pesankan untuk kalian juga" ucap Andrea.
"Ano makan sama ikan apa ayam?"tanya Andrea. ano menggeleng.
"Dimana nasi urapnya?" tanya Fely mencari nasi urap pesanannya untuk Ano. Andrea memberikan nya pada Fely.
"Sini sayang, mau nasi urap kan?" tanya Fely, Ano mengangguk senang.
Disitu Andrea menyuapi Fely, dan Fely menyuapi Keano.
"Ano enggak terlalu suka ayam" ucap Fely saat menyuapi Keano. "Dulu jantung Ano sedikit bermasalah jadi dia enggak bisa makan daging" ucap Fely dan diangguki Andrea.
"Aku mau Bakso Lava nya" ucap Fely saat Andrea akan menyuapkan nasi ke Fely.
"Tapi..."
"Aku tidak mau makan" potong Fely saat Andrea akan melarangnya.
"Baiklah hanya sedikit ya" ucap Andrea, ia tidak mau istrinya marah.
"Oke" senang Fely.
beberapa hari kemudian.
Fely sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, keadaannya sudah membaik tinggal menunggu pemulihan, sebenarnya Andrea masih khawatir pada istrinya namun Fely tetap minta segera pulang. Begitu dokter mengizinkan sore harinya mereka langsung pulang.
Andrea dan Vano sudah mencari dalang dibalik hilangnya Fely 2 tahun lalu. Andrea telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan memaafkan orang yang berani menyentuh keluarganya. Andrea hampir saja kehilangan putranya jika Fely tidak bisa menahan rasa sakit akibat siksaan mereka ,pasti Keano tidak akan ada didunia ini.
kepulangan Fely disambut baik dan hangat oleh seluruh penguhi rumah,termasuk para asisten rumah tangga yang bekerja dirumah Fely sedari orang tua Fely masih hidup, nenek juga sangat bahagia akhirnya cucunya bisa ditemukan, ia juga sudah menjadi nenek. Selama Fely dirawat nenek selalu menjaga Keano dan menceritakan beberapa kehebatan mamanya pada Keano.
"Selamat datang kembali Non Fely, kami sangat senang akhirnya Non bisa kembali kerumah ini lagi, kami kangen 2 tahun enggak pernah denger suara non, enggak pernah lihat non sarapan pagi pagi". Ucap salah satu dari mereka. Fely tersenyum mendengarnya, dia belum terlalu banyak mengingat masa lalunya, masih butuh adaptasi, ia cukup lama meninggalkan rumah ini dan hidup ditempat yang sangat jauh dari tempat ini.
"Terimakasih Bi, kalian sangat baik padaku" jawab Fely ramah. Andrea membawa Fely naik keatas, ke kamar mereka Fely harus banyak istirahat saat ini , sudah sangat lama kamar itu tidak dimasuki seorang perempuan lebih tepatnya istri Andrea.
"Sekarang kamu istirahat dulu ya, aku akan minta bibi mengantar makanan keatas, aku akan mandi terlebih dahulu" ucap Andrea pada Fely lalu keluar untuk memberitahu bibi. Fely tersenyum.
Tak lama setelah itu Andrea memasuki kamar dan berjalan menuju tempat Fely duduk dan mencium kening Fely. "Aku tinggal membersihkan diri sebentar sayang " Ucap Andrea lembut.
"iya" jawab Fely. Andrea melambaikan tangannya seolang akan pergi jauh saja. Fely yang melihat itu hanya tertawa, Andrea masuk ke kamar mandi baru berapa menit ia keluar untuk menengok istrinya.
"Cepat selesaikan mandimu, kenapa keluar masuk, aku tidak akan menghilang dari sini hanya karena kamu tinggal ke kamar mandi sayang" ucap Fely kesal sedangkan Andrea hanya terkekeh. Sejujurnya ia masih takut jika kehilangan istrinya lagi.
15 menit kemudian Andrea keluar sudah dengan pakaian santainya.
"Aku sudah siapkan air untukmu mandi, ayo aku antar" ucap Andrea langsung menggendong Fely, Fely yang kesal karena ia belum menyetujuinya Andrea sudah menggendongnya lebih dulu.
"Turunkan aku sayang, aku bisa jalan sendiri" ronta Fely.
"Kamu pasti tidak segera berangkat jika hanya aku beritahu ,sayang" jawab Andrea lalu menurunkan Fely.
"panggil aku jika sudah selesai ya" ucap Andrea lalu meninggalkan Fely didalam.