"Hey bro!" sapa Trot yang ke ruangannya yang sedang sedikit berantakan, Troy bisa melihat bagaimana ruangannya yang biasanya klasik, rapi dan bersih justru berbanding terbalik tidak seperti biasanya. "Why, why, why? Lo kenapa? Kenapa ruangan lo bisa menjadi ruangan sampah seperti ini, heh," marah Troy karena tidak biasanya.
"Gue pusing, dan semuanya gara-gara lo," kesal Devan membuat Troy menaikan satu alinya bingung. "Why? Kenapa harus gue dan gue kenapa?" tanya Troy pada Devan dnegan menunjuk dirinya sendiri dengan serius. "Ya memang lo," jawab Devan dengan wajah serius miliknya.
Troy menghela nafasnya berat lalu terdiam tidak mengatakan banyak hal. "Ceritakan ke gue apa yang membuat lo marah seperti ini," minta Troy padanya.
Walaupun sejujurnya Troy memang sangat menyebalkan, dia tahu dengan jelas jika baik dirinya dan Troy mereka berteman cukup baik.