Télécharger l’application
86.66% Son of the mafia / Chapter 13: 第12章

Chapitre 13: 第12章

Lima bulan telah berlalu tak terasa Zhimin menikmati masa kuliahnya di Seoul. Terkadang ia merasa putus asa akan banyaknya sesuatu yang janggal di sekitarnya puncaknya dua hari yang lalu.

Saat itu Zhimin tengah berada di kampusnya, mengikuti kelas dance yang sudah satu bulan yang lalu ia ikuti. Bertemu teman baru bernama Jung Hoseok. Pria tampan yang mempunyai senyum secerah matahari itu selalu bersikap baik padanya. Selalu mengajarinya berbagai pose tarian modern dance yang pria itu kuasai. Saat itu keadaan kampus hampir sepi hanya tinggal beberapa mahasiswa yang tengah latihan basket.

Saat itu Zhimin tengah sendiri di ruang latihan setelah temannya Hoseok pamit untuk pergi ke toilet sebentar. Lalu Zhimin pun kembali melakukan tariannya yang akan ia tampilkan minggu depan untuk ujian prakteknya untuk kelas dance. Namun tiba-tiba sebuah suara tembakan dari luar terdengar yang seketika membuat Zhimin menghentikan gerakannya.

𝗗𝗼𝗿

Zhimin panik. Dengan cepat ia mengambil ponselnya dan berlari ke pintu peralatan yang ada di ruangan itu. Bersembunyi sambil tangannya mencoba menghubungi seseorang dengan tangan yang gemetar.

"S-siapa mereka?" Ucapnya dengan berbisik sambil sesekali mengalihkan tatapannya dari ponsel ke kaca buram yang ada di pintu itu.

𝗕𝗿𝗮𝗸𝗸

Zhimin terperanjat saat mendengar suara dobrakan dari pintu ruangan dance nya. Wajah Zhimin memucat perasaan takut mendominasi air mata yang sedari tadi tertahan akhirnya meluncur bebas di pipi Chubby nya. Saat itu juga dengan tangan gemetar ia mendial nama seseorang entah siapa dan langsung menempelkan ponselnya ke telinga kirinya.

"Zhao ta! Da laoban huilai zhiqian women meiyou shijianle, women bixu mashang jiejue! (𝘊𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘪𝘢! 𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘣𝘪𝘨 𝘣𝘰𝘴𝘴 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢!)" Ucap seorang pria dengan bahasa Cina yang sangat di mengerti oleh Zhimin dan terdengar seperti memerintah pada orang lain yang bersamanya.

"Yes sir!" Ucap beberapa pria lain yang bersamanya.

Zhimin semakin panik saat seseorang yang di hubungi tak segera mengangkat panggilannya namun, beberapa detik panggilan itu terangkat pintu ruangan itu di dobrak keras hingga menghasilkan suara berdebum nyaring dari pintu yang bertabrakan dengan dinding hingga sebuah kaca yang ada di balik pintu jatuh dan pecah berhamburan.

𝗣𝗿𝗮𝗮𝗮𝗻𝗴

Sungguh suara itu memekakan telinga membuat Jimin reflek menjatuhkan ponselnya ke lantai membuat orang yang membuka pintu itu menyunggingkan sudut bibirnya menampakkan seringainya saat melihat tubuh Zhimin yang ada di balik sebuah box besar tanpa di sadari oleh Zhimin terlihat oleh orang itu di bagian lengan yang tak tertutupi.

"Cihou, wo yiding hui dedao jiangli! (𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪!)" Ucap pria itu. Dengan segera pria itu berjalan mendekat dan berdiri di samping Zhimin yang tengah memejamkan mata dengan kedua tangan yang kini menutup telinganya sambil duduk meringkuk.

"Shifu nin hao! Nin dui wan zhuomicang gandao manyi ma? (𝘩𝘢𝘭𝘰 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘥𝘢! 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘢𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘱𝘦𝘵𝘢𝘬 𝘶𝘮𝘱𝘦𝘵𝘯𝘺𝘢?)"

Zhimin membelalakkan kedua matanya dengan gerakan patah-patah kepalanya mendongak dan tampak lah sosok pria China bertubuh tinggi dengan baju serba hitamnya.

"AKHH!!"

****

Di sebuah gedung apartemen yang sudah terbengkalai, kini di sulap menjadi sebuah gudang senjata dengan dua puluh penjaga dengan dua yang menjaga di setiap ruangan yang berisi senjata api dan alat peledak.

Pria paruh baya bernama Lee dong wook, saat ini tengah melakukan perbincangan ringan dengan seseorang yang selama beberapa tahun belakangan ini menjadi rekan kerja yang sangat baik dan saling menguntungkan.

Kedua orang itu pun saling melempar candaan seolah mereka adalah teman lama yang tak pernah bertemu hingga, ponsel Dong wook berdering begitu nyaring membuat keduanya terdiam dengan rasa keterkejutannya.

𝐒𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐙𝐡𝐢𝐦𝐢𝐧...

Pria di samping Dongwook menatap padanya dengan tajam dan seolah bertanya '𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘵𝘶?' sedang Dongwook sendiri hanya menyengir dengan tangan melambai ke depan dada untuk pria di sampingnya bersikap tetap tenang.

"Yeoboseo? Jimin? Ada ap..."

'𝘽𝙧𝙖𝙠𝙠'

'𝙋𝙧𝙖𝙖𝙖𝙖𝙖𝙣𝙜'

Dongwook mengerutkan alisnya saat mendengar suara debuman pintu terbanting keras dengan kaca yang pecah di sebrang sana. Ia pun mencoba kembali memanggil Zhimin untuk menanyakan keadaan di sana, namun....

"𝘊𝘪𝘩𝘰𝘶, 𝘸𝘰 𝘺𝘪𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘩𝘶𝘪 𝘥𝘦𝘥𝘢𝘰 𝘫𝘪𝘢𝘯𝘨𝘭𝘪 ."

Kemudian suara langkah kaki terdengar semakin dekat.

"𝘚𝘩𝘪𝘧𝘶 𝘯𝘪𝘯 𝘩𝘢𝘰! 𝘕𝘪𝘯 𝘥𝘶𝘪 𝘸𝘢𝘯 𝘻𝘩𝘶𝘰𝘮𝘪𝘤𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘯𝘥𝘢𝘰 𝘮𝘢𝘯𝘺𝘪 𝘮𝘢?"

Dongwook seketika beranjak berdiri dari duduknya. Perasaan gelisah kini menyelimuti dirinya. Meski pria di sampingnya bertanya ada apa, Dongwook masih tak menghiraukan dan tetap fokus pada suara di seberang sana, sampai....

"𝘈𝘒𝘏𝘏!!"  Suara teriakan dari pemuda bernama Zhimin terdengar cukup keras membuat mulutnya mengeluarkan umpatan dan mematikan ponselnya untuk menghubungi anak buahnya seraya bergegas keluar dari tempat itu.

"SIALAN! KITA SUDAH KECOLONGAN! SOO HYUN! BERITAHU ANAK BUAHMU UNTUK BERSIAP MENGHADANG PARA MUSUH DI KAMPUS ITU! PERKUAT PENJAGAAN DISANA JANGAN SAMPAI LEPAS. MEREKA MENDAPATKAN TARGET! AKU AKAN SEGERA KESANA!" Ucap Dongwook berteriak murka. Tak beda dengan pria di belakangnya yang ikut bergegas mencapai mobilnya yang sudah ada sekitar dua puluh bodyguard yang menunggu di halaman tempat itu. Pria paruh baya itu pun menggeram marah dengan rahang yang mengeras.

"Ke Universitas Seoul sekarang!" Ucapnya dingin dan segera masuk ke dalam mobil. Melesat cepat meninggalkan kawasan itu dengan secepatnya.

Di sisi lain, Zhimin tengah di tarik paksa keluar dari tempat persembunyiannya dengan menarik keras surai kelabunya membuatnya mengaduh kesakitan dengan kedua tangannya tangannya yang mencoba melepas tangan kekar yang tengah mengerat di surainya.

"Women zhongyu mingbaile. Erqie, ta jingran shi xiao erzi Zhu hen ke'ai! Akhirnya kita mendapatkannya. (𝘋𝘢𝘯 𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘢 𝘣𝘶𝘯𝘨𝘴𝘶 𝘡𝘩𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘴!)" Ucap pria itu sambil berjalan mendekat ke arah Zhimin yang meringis sakit. Pistol dalam genggaman pria itu kini menyentuh pelipis Jimin memainkannya untuk meraba wajah basah Jimin yang di penuhi keringat dan air mata, hingga kini pistol itu turun ke dagu membuat wajah Zhimin mendongak agar mata sipit itu menatap ke arahnya.

"Ck, Ni zhen de hen piaoliang, danshì buxing de shi ni de shenghuo huì fei. (𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘺𝘢𝘸𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨.)" Pria itu pun tertawa keras.

"Ganjin ba ta dai chuqu! Women dai ta dao*** jiudian dengdai da laoban de daolai! (𝘊𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪! 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘬𝘦 𝘩𝘰𝘵𝘦𝘭 *** 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘨 𝘣𝘰𝘴𝘴)"

"Yes sir!"

"BU! ZIyou! Xia che wo ta ma de! (𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬! 𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴! 𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘚𝘐𝘈𝘓𝘈𝘕!" Zhimin pun di tarik paksa keluar dari sana.

Mereka menulikan telinga dari segala umpatan yang keluar dari mulut Zhimin hingga pria yang menarik tubuh Zhimin kini tumbang dengan luka tembakan di keningnya. Mereka sontak terkejut dan Zhimin yang melihat itu pun segera berlari agar terbebas dari mereka.

𝗗𝗼𝗿

𝗕𝗿𝘂𝗴𝗵

'𝘈𝘬𝘩!'

Betis dari kaki kanan Jimin terkena tembakan dari si ketua dari kelompok itu dan menyuruh anak buahnya membawa Zhimin kembali dan bersiaga karena ia tahu musuhnya sudah bergerak cepat hingga mereka sudah tiba di sini.

"Sialan!" Desisnya saat suara tembakan mulai terdengar beruntun. Pria China itu berlari dengan Zhimin yang kini di seret paksa tak perduli jika pemuda manis itu kesakitan.

𝗗𝗼𝗿

𝗗𝗼𝗿

"Rang ta zou! (𝘓𝘦𝘱𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢!)" Ucap Pria bernama Soo hyun yang kini mulai mengejar musuh mereka yang kini tengah menyeret Zhimin.

Mereka terus berlari melewati koridor-koridor gedung sekolah yang sungguh luas itu masih dengan tembakan yang terus di berikan secara beruntun hingga satu persatu dari anak buah dari musuh berhasil di lumpuhkan namun tinggal lima orang yang bertahan termasuk ketua kelompok yang kini berlari menghalau siapa saja yang menghalangi langkahnya untuk membawa targetnya.

𝗗𝗿𝗮𝗽

𝗗𝗿𝗮𝗽

𝗗𝗿𝗮𝗽

𝗗𝗼𝗿

𝗗𝗼𝗿

Suara derap suara orang berlari terdengar menggema di iringi suara letusan senjata api yang memuntahkan timah panasnya tetap mengiringi.

"Jaga posisi kalian yang ada di halaman gedung. Musuh hampir sampai jangan sampai terlepas." Ucap Soo hyun pada anak buahnya menggunakan headset bluetooth yang terhubung pada mereka.

"Siap tuan!" Ucap satu persatu orang yang ada di luar sana.

"A! Zhe hen tong! Qing...Hao tong! (𝘢𝘬𝘩! 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵! 𝘬𝘶 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯...𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵!)" Keluh Zhimin merasakan rasa sakit yang amat pada kakinya dengan darah yang begitu deras mengalir hingga mengotori lantai koridor. Ia merasa mati rasa pada bagian yang terluka. Zhimin yang sekarang sudah sangat pucat dengan keringat dingin yang membanjiri tubuhnya. Ia tak bisa menahan rasa sakitnya lagi hingga perlahan kesadarannya pun menghilang.

𝗦𝗿𝗲𝗲𝘁

Tubuh Zhimin hampir terlepas. Namun dengan sigap pria itu terus mengeratkan pegangannya pada tubuh Zhimin yang kini telah lemas tak berdaya akibat hilang kesadaran.

"Gaisi de! Weishema xianzai! Women bixu liji rang ta likai zheli! (𝘚𝘪𝘢𝘭! 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨! 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪!)"

"Shi de xiansheng! (𝘉𝘢𝘪𝘬 𝘵𝘶𝘢𝘯!)"

Mereka semua akhirnya sampai di halaman universitas itu dapat ia lihat di depan sana terdapat beberapa anak buah dari Wild Tiger telah berjaga di halaman itu. Hingga akhirnya pria China itu memutuskan untuk menyerang dan terjadilah baku tembak yang tak terelakkan.

𝗗𝗼𝗿

𝗗𝗼𝗿

𝗗𝗼𝗿

"Gewei Baishe huiyuan, qing nin guihuan Zhu dashi! Ruguo meiyou, nimen kending hui mashang si! (𝘒𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘰𝘵𝘢 𝘉𝘢𝘪𝘴𝘩𝘦, 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘥𝘢 𝘡𝘩𝘶! 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘑𝘶𝘨𝘢!)" Ucap salah satu orang anggota Wild Tiger yang fasih berbahasa China yang bersiaga di halaman itu dengan senjata api yang menodong ke arah anggota Baishe di depan mereka.

"Jishi women de shengming weizaidanxi, ye buyao zhiwang women fangqi mubiao! (𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘳𝘨𝘦𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘴𝘬𝘪 𝘯𝘺𝘢𝘸𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘳𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪!)" Saat ini negosiasi antar dua kelompok mafia terkesan alot untuk sepersekian menit. Meski musuh hanya tinggal segelintir anggota yang masih bertahan, hingga empat mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan gerbang kampus itu.

𝗖𝗸𝗶𝗶𝗶𝗶𝘁

𝗖𝗸𝗹𝗲𝗸....

'𝘛𝘢𝘱'

Dua orang turun dari mobil Mercedes-Benz V-Class berwarna hitam milik masing-masing Di ikuti sekitar sepuluh bodyguard di belakangnya. Berjalan dengan tampilan yang terbilang cukup berkelas dengan balutan coat hitamnya.

"Yak! Kalian ini! Nimen weishema zheme guzhi a?! (𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢 𝘩𝘢𝘩?!)" Ucap ketua Wild tiger Lee Dong wook.

"OMONA! YAK! Apa yang kalian lakukan pada si manis!!!" Pekik Dong wook saat menyadari Zhimin yang tak sadarkan diri di depan sana dengan di gendong oleh salah satu anggota Baishe.

"Caoza!! Ruguo nin reng zai lushang, wo hui hao bu youyu de sha si ta. (𝘉𝘦𝘳𝘪𝘴𝘪𝘬! 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘯-𝘴𝘦𝘨𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢.)" Pria China menyeringai dengan tangan yang mengarahkan moncong pistolnya ke arah kepala Zhimin.

Dong wook melotot, bukan karena terkejut namun geram pada orang yang ada di depan sana saat ia melihat pria itu mengarahkan pistol yang berjenis glock meyer-22 ke kepala Zhimin.

Namun Kelima anak buah Baishe itu seketika terkejut. Bukan karena pelototan mata Dong wook tapi, karena sebuah suara yang begitu familiar bagi telinga mereka. Yaitu sebuah suara dari seseorang yang di kenal sebagai 'malaikat mautnya Hong Long' siapa lagi kalau bukan Zhu Yi Long sang pemimpin mafia Hong Long.

"𝐙𝐚𝐢 𝐧𝐢 𝐳𝐡𝐞𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐳𝐮𝐨 𝐳𝐡𝐢𝐪𝐢𝐚𝐧, 𝐧𝐢 𝐡𝐮𝐢 𝐛𝐞𝐢 𝐰𝐨 𝐝𝐞 𝐬𝐡𝐨𝐮 𝐬𝐡𝐚 𝐬𝐢. (𝘚𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘶.)"

𝐓𝐎 𝐁𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐈𝐍𝐔𝐄𝐃....


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C13
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous