Chapitre 106: Pertolongan Mas Indra

Malam hari di kos, setelah minum jamu. Badanku meriang, sedikit demam dan tak nafsu makan. Rasanya hanya ingin berbaring dan melewatkan kuliah esok. Mungkin pikiranku sedikit terganggu sebab obrolan dengan Kak Alina sore tadi.

Ku raih ponsel di meja. Aku mengirim pesan pada Tika bahwa aku bolos kuliah pagi esok, tapi aku usahakan mengikuti perkuliahan sore setelah rapat Hima. Setelah pesan terkirim, aku memaksa mataku segera terpejam. Ku abaikan pesan dan panggilan dari Mas Doni yang menumpuk.

***

ESOKNYA, SETELAH RAPAT HIMA

Lima belas menit jelang kuliah teori ilmu sosial kontemporer. Mata kuliah yang sebenarnya ku benci dan selalu ingin ku hindari. Tapi lain hari ini, aku bosan di kosan. Ku putuskan datang meski Tika dan Mia memandangku heran. Tumbenan seorang Mika sudah di kampus lebih awal dari biasanya hanya untuk mata kuliah yang selalu titip absen.