Tapi, bangsal rumah sakit ini masih mengizinkan Monchi masuk?
"Monchi…"
"Guk guk guk!" Monchi menyalak beberapa kali seakan sedang menjawabnya.
"Kamu yang membawanya pulang?"
"Kalau tidak siapa lagi?" Dia balik bertanya.
Gu Qiangwei merasa berterima kasih di dalam hati.
Bagaimana pun juga dia tidak mengenal pria di depannya ini. Lagi pula waktu di pusat perbelanjaan dia juga telah menyinggungnya.
"Terima kasih." Gu Qiangwei berterima kasih dengan tulus.
Namun kedua kata itu memunculkan perasaan aneh di hati Qin Sijue, bahkan dia sendiri tidak mengerti seperti apa perasaan itu.
Qin Sijue tidak menghiraukan Gu Qiangwei dan berbalik lalu pergi meninggalkan bangsal.
Melihat punggungnya yang menghilang di pintu bangsal, Gu Qiangwei memalingkan pandangannya. Tatapannya tertuju kepada Monchi.
Dia melihat sepertinya semangat Monchi sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Apakah dia yang membawa Monchi ke rumah sakit kemarin malam saat dia hilang?
Sampai waktu makan siang, Gu Qiangwei tidak melihat Qin Sijue lagi. Dan makan siang untuknya juga dibawakan oleh seorang perawat.
"Permisi, kapan aku boleh keluar dari rumah sakit?"
Dia ingin menelepon kantornya dan meminta rekan kerjanya untuk membantunya mengajukan cuti, namun dia mendapati bahwa barang-barang dan tasnya tidak ada di dekatnya.
Perawat itu tersenyum kepadanya, "Dua hari lagi."
Kemudian perawat itu hendak berbalik dan pergi.
Gu Qiangwei tidak bisa menahan diri dan memanggilnya lagi, "Anu…"
Dia ingin bicara namun ragu-ragu karena dia tidak tahu nama Qin Sijue.
Karena Qin Sijue yang menolongnya, maka barang-barangnya seharusnya ada padanya, kan?
Perawat itu menoleh dan menatapnya, menunggu dia menyelesaikan perkataannya.
"Itu… orang yang mengantarku ke rumah sakit itu, kapan dia datang?"
Perawat itu juga tidak mengenal Qin Sijue, tentu saja dia juga tidak tahu kapan Qin Sijue akan datang.
"Itu aku tidak tahu."
"Oh, terima kasih."
Gu Qiangwei mengucapkan terima kasih. Dia makan siang dengan pikiran yang agak kosong.
Malam ini dia akan menjadi penerjemah untuk seorang bosnya, dia harus mendapatkan kembali ponselnya.
"Ada apa? Makanannya tidak sesuai selera?"
Saat sedang berpikir, pintu kamar tiba-tiba dibuka.
Gu Qiangwei mendongak dan melihat sebuah sosok familiar yang sedang berjalan masuk.
"Kamu."
"Iya, ini adalah rumah sakitku. Tapi aku biasanya sangat jarang berada di sini."
Dokter semuda ini ternyata mempunyai rumah sakit sendiri?
Mendengar perkataan Li Yuan, Gu Qiangwei langsung kaget.
"Apakah makanannya tidak sesuai selera?" Melihatnya memakan makanan di tangannya tanpa selera, Li Yuan pun tidak dapat menahan diri untuk bertanya.
"Tidak, aku hanya ingin bertanya, itu… Jue yang kamu katakan itu, dia…kapan datang?"
Saat menatapnya, Li Yuan pun tidak bisa menahan senyumannya, "Kamu merindukannya?"
Gu Qiangwei mendongak kaget lalu cepat-cepat berkata, "Bukan! Aku tidak merindukannya, aku tidak terlalu mengenalnya, hubungan kami bukan seperti yang kamu bayangkan itu."
"Bukan?" Melihat wajahnya, Li Yuan sepertinya tidak percaya.
Setelah bertahun-tahun mengenal Jue, ini pertama kalinya dia memedulikan seorang wanita. Mana mungkin ini hubungan biasa?
Atau, dia mengenal wanita ini di negara A?
"Bukan." Gu Qiangwei mendongak dan memandangnya sekilas. Jawabannya sangat bersungguh-sungguh.
"Apa kamu tahu kapan dia akan datang?" Gu Qiangwei mengangkat matanya dan bertanya lagi.
Li Yuan mengerucutkan bibirnya dengan ringan lalu menjawab sambil mengernyit, "Aku benar-benar tidak tahu. Karena waktunya tidak pasti, tidak ada orang yang tahu kapan dia ada atau tidak ada waktu."
Gu Qiangwei terkejut. Dari perkataannya itu, bukankah akan sangat sulit baginya kalau dia ingin mengambil kembali barang-barangnya?
"Kalau begitu apakah kamu punya nomornya?"
Li Yuan terdiam sejenak, "Kamu mau meneleponnya?"