Kedua matanya membengkak karena menangis. Di depannya, ada beberapa botol minuman alkohol dengan harga yang cukup mahal. Pemuda itu kembali menjadi dirinya yang dulu. Seorang Afka yang seperti berandalan dengan rokok dan minuman beralkoholnya.
"Wanita ular sialan!"racaunya. Tangan Afka menggenggam erat botol tequila berwarna coklat keemasan.
Di depannya,terdapat foto keluarga Afka yang lengkap. Disertai dengan Rehna yang tengah menggendong Afka kecil. Wajah Rehna pada foto tersebut sudah dicoret-coret oleh Afka saking dendamnya. Entah berapa banyak kadar benci dalam diri pemuda itu.
"Lo—"kalimatnya terhenti sejenak. Botol kaca pada tangannya ia banting ke tembok yang berada di sebelah kanannya. Salah satu pecahannya dia genggam erat,tanpa Afka sadari tangannya sudah terluka hingga mengeluarkan darah.
Makasih yang udah mau baca sampai bab ini:’(