=Sam POV=
Menurut info dari orang-orang disekitarku yang masih belum kulihat wajahnya, tempat ini tidak hanya penjara namun seperti tempat penyimpanan calon tumbal. Konon katanya satu persatu penghuni penjara ini dilepaskan rantainya dan dibawa ke tempat Ritual Agung. Mulanya mereka mengira kalau masa tahanan telah berakhir, karena para penjaga mengambil tahanan sesuai dengan urutan masuk ke penjara. Namun mereka sempat mendengar kalau salah satu penjaga marah dengan penjaga yang lain karena salah mengambil tahanan, yang dibawa malah target untuk ritual selanjutnya. Tidak ada masalah dengan hal itu, hanya akan mengubah data yang telah dipegang oleh kepala negara.
Jantungku sedikit nyeri membayangkannya. Walau giliranku masih lama, tetapi aku belum bisa membayangkan bagaimana jika aku menjadi tumbal untuk ritual mengerikan itu. Meminum air suci mereka saja aku tidak mau, bagaimana jika harus mati?
Argh kenapa ini semakin sulit bagiku.