=Sam POV=
Detik jam terdengar jelas di telingaku, telah menunjukkan waktu makan malam. Entah sudah berapa lama aku duduk di ruang tengah ini. Hanya diam, memandangi seluruh sudut ruangan yang banyak terdapat berbagai jenis senjata. Pedang, belati, boomerang, busur panah lengkap dengan anak panah perak dan perunggunya, tombak juga tongkat yang mirip dengan pemukul bola bisbol.
Semua senjata itu bersih dan berkilauan, kurasa pemiliknya merawat dengan baik. Atau memang dia tidak memiliki pekerjaan lain selain merawat puluhan senjata ini.
Ku lihati sosok pemiliknya, Elvano, si pria berambut jagung yang sedang tidur di atas kursi empuk. Pria muda itu tidak ada keluar dari rumah sejak aku berada disini. Hanya membersihkan senjata, tidur dan bermain dengan ketiga adik perempuannya. Seketika aku merasa kalau diriku jauh lebih berharga darinya.
Aku, walaupun tidak begitu membanggakan orang tua, setidaknya tidak menjadi beban keluarga dengan hanya memejamkan mata dan bermimpi.