Chapitre 213: Aku mau handphone baru

Sejak Michael masih kecil, bahkan sebelum ia bisa berjalan, orang tuanya sudah jarang bersamanya. Mereka hanya meninggalkan kartu kredit dan pengasuh, Adam. Kadang mereka menghubungi Adam untuk bertanya apa Michael baik-baik saja. Selain itu, sudah, tidak ada percakapan yang penting.

Masa kecilnya dihiasi oleh keheningan dan hari-hari tanpa kasih sayang. Dulu, sebelum ia mengenal Gabby, sikapnya selalu dingin. Membuka mulutnya hanya untuk makan, menguap, dan menjawab seadanya.

Adam berpikir kalau misalnya Michael tidak mengenal Gabby, pasti sikap masa kecilnya masih terbawa sampai sekarang. Hal-hal kecil seperti itu yang tidak diperhatikan oleh orang tua Michael.

"Kamu bisa keluar sekarang." Ujar Michael dingin, ia menaruh handphone milik Adam diatas meja belajarnya.

Adam membuka dan menutup mulutnya beberapa kali, tidak tahu harus mengatakan apa. Setelah ia merasakan bibirnya menjadi kering, pria itu menganggukan kepalanya dan mengambil handphonenya.

--