Luna menatap Ethan yang sedang terbaring lemah dengan hanya bertelanjang dada dan banyak sekali peralatan kesehatan terpasang di tubuhnya untuk membantunya bertahan hidup. Dia menatap suaminya itu dengan penuh penyesalan, kekhawatiran, harapan, entahlah, wanita itu sungguh sedang dengan kondisi hati yang tidak karuan campur aduk.
Dalam kesunyian malam yang dingin, hanya terdengar suara monitor dari detak jantung Ethan, Luna mencium punggung tangan Ethan dan sesekali masih saja menangis.
"Ethan, aku tidak tahu harus bagaimana menebus semua kesalahan ku. Aku tidak tahu apa aku pantas untuk pria sempurna sepertimu, sejak dulu aku hanya meremehkan mu."
Luna mengingat bagaimana dirinya selama lima bulan tidak menganggap Ethan sebagai suami, namun Ethan tetap sabar dan memanjakan nya, memberi segala keinginan nya, tanpa menagih hak sebagai suami. Luna mengingat bagaimana Ethan merasa takut walau hanya ingin menyentuhnya dan itu terjadi lagi saat setelah dirinya melahirkan.