Chapitre 212: Sebuah Kompromi

Kami naik ke lantai paling atas gedung. Apa ini yang di sebut private skypool. Air kolamnya sangat jernih. Lampu temaram yang romantis. Mungkin memang didesain khusus untuk pasangan yang sedang dimabuk cinta.

"Jadi, kamu yakin nggak mau renang?" tanya Satria, dia sudah membuka bathrobenya dan hanya memakai celana renang yang sanggup membuatku meneguk ludah. Aku segera memalingkan wajah melihat tampilannya yang -ehem! Oke aku akui dia sangat memukau. Dia kemudian mulai melakukan peregangan otot.

"Nggak, kamu aja."

"Padahal asik loh kalau kita bisa renang bersama. Kalau kamu nggak mau pakai bikini itu, nggak pakai apa pun juga boleh."

Aku melotot, dan Satria langsung terkekeh karenanya. Sinting. Iya kali, aku harus telanjang di tempat seperti ini. Ya meskipun aku tahu ini suasananya sangat sepi. Namanya juga privat.