"Ahhhhhhh !!!!! Aku sudah muak dengan pekerjaan menjengkelkan ini !!!!!"
Suara yang sangat keras itu terdengar di sebuah ruangan yang agak luas, dimana banyak kertas menumpuk dimana-mana.
Sedangkan suara tadi, itu berasal dari seorang wanita dengan mata coklat dan rambut pirang lurus, dimana rambut bagian depannya disusun sebahu, sedangkan sisanya dibiarkan mencapai punggung bawahnya.
Di bagian dahinya, terlihat sesuatu seperti logo berbentuk berlian berwarna ungu agak hitam.
Tapi yang paling mencolok, jelas dari bagaimana wanita itu berpakaian!
Di bagian terluar, dia mengenakam sebuah mantel berwarna hijau, dan di bagian bawahnya, dia mengenakan blus abu-abu bergaya tanpa lengan yang agak rendah sehingga memperlihatkan belahan dadanya yang cukup besar !!!!!
"Tsunade-sama, ini adalah kesepuluh kalinya Anda mengatakan itu dalam hari ini." jelas wanita disamping, yang saat ini sedang memegang seekor babi di pelukannya.
"Shizune !!!! Kau tahu aku bukan?! Aku jelas-jelas tidak bisa melakukan hal merepotkan seperti ini !!!!"
Wanita bernama Shizune itu menghela nafas dan bertanya: "Lalu kenapa Tsunade-sama menerima pekerjaan ini? Meskipun menurutku ini hal yang bagus karena kita bisa membayar hutang dari judi yang menumpuk...."
"Shizune! Apa kau menceramahiku???" Tsunade menatao Shizune dengan mata tajam, yang mana membuat Shizune menciutkan lehernya takut.
"Tidak, Tidak, Tidak....maksud saya, ini sudah tugas dari seorang Hokage bukan?"
Tsunade yang mendengar ini menutup matanya seolah mencoba menenangkan dirinya.
Tapi karena pernafasan yang dipaksakan ini, membuat dadanya berfluktuasi terlalu banyak !!!!
"Sialan Jiraiya....jika aku bertemu dengannya nanti, akan kugantung dia dan menjadikannya karung tinjuku !!!!"
Mendengar gumaman Tsunade, Shizune mengedutkan bibirnya dan tidak berani berbicara.
Bahkan babi di pelukannya, seolah mengerti ini berbahaya, hanya bisa bergerak ke kanan dan ke kiri dengan ringan....
Bang!
"Ahhh, aku pergi ke atap dulu....mencari udara segar, tidak masalah bukan?" kata Tsunade sambil menepuk mejanya.
"Eh?...Ya, seharusnya tidak ada masalah....???"
"Bagus!"
Tsunade segera berdiri dari kursinya dan berjalan keluar dengan langkah yang berat, seolah dia melampiaskan kemarahannya pada lantai dibawah kakinya!
Kehadirannya selama perjalanan menuju ke atap, selalu disambut oleh orang-orang yang lewat.
Sayangnya Tsunade hanya menjawab "Ahhh..." dan pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Saat dia berada di atap bangunan, dia memandang lima pahatan besar wajah dari batu yang ada diatas kepalanya.
"Hokage, kah...."
Dengan helaan nafas ini, Tsunade mengalihkan tatapannya ke bawah dimana sebuah kehidupan berjalan dengan damai saat ini.
"Jika bukan karena anak itu, mana mungkin aku akan mengambil posisi yang menyebalkan dan membosankan ini?" Tsunade mengatakan ini dengan senyuman pahit.
Saat dia bersandar di pagar pembatas di atap dan menatap patung paling kiri diatas, Tsunade bergumam.
"Kakek membuat Desa Konoha ini....tapi kebusukan selalu menyebar, dan akhirnya, keluarga kami menurun sampai-sampai hanya aku yang tersisa...."
"Klan Uchiha terjadi perpecahan total dan pemusnahan total, dimana hanya ada dua orang yang tersisa di dunia saat ini....dan kedua orang itu tanpa terkecuali memberontak pada desa."
"Klan Hyuga juga menunjukan proses penurunan saat ini...."
"Dan semua itu, adalah karena Desa yang disebut Konoha ini.....apa sebenarnya, tujuan dari Kakek membuat Konoha? Aku tidak tahu...."
Tsunade menggaruk-garuk rambutnya dengan sangat kesal, dan hanya bisa menghela nafas sembari tubuhnya perlahan tapi pasti merosot ke tanah!
"Sekarang....apa yang harus kulakukan?"
Disaat Tsunade mengatakan ini, sebuah pusaran emas terbentuk tak jauh darinya yang membuat Tsunade meloncat bangun karena reflek.
"Apa itu?" tanya Tsunade sembari posisinya dalam sikap siap bertarung.
Satu detik, dua detik, tiga detik....
Akhirnya, sebuah kaki keluar dari pusaran emas itu, lalu tangan, diikuti oleh kaki lainnya sampai akhirnya seluruh tubuh utuh muncul disana!
Mata Tsunade melotot terkejut melihat ini, dsn pikirannya terus berputar!
'Ninjutsu Ruang? Siapa dia?!'
Meskipun Tsunade terkejut dan waspada, tapi dia masih mengamati sosok didepannya yang jelas-jelas menatapanya saat ini.
"Halo?"
"Um? Apa tadi yang katakan?" Tsunade mengerutkan kening dan bertanya.
"Halo? Apakah itu?"
Tsunade terdiam, dan mengamati sosok yang mana itu adalah Yang Kun saat ini !!!!!
Yang Kun juga mengamati Tsunade, dan tatapannya segera terpusat pada dada Tsunade yang besar!
'Yah, sebanding dengan Jiejie....'
Tsunade jelas merasakan arah pandangan itu, tapi saat melihat mata Yang Kun, kemarahan di hatinya hilang.
Karena dia melihat kepolosan di matanya, sama seperti anak laki-laki yang dia lihat sebelumnya.
"Siapa kau?"
Pikiran Yang Kun ditarik keluar oleh pertanyaan kasar Tsunade, dan dia akhirnya berkata.
"Namaku selalu sama, Yang Kun!"
"Yang Kun? Nama yang aneh...."
"Maaf kalau aneh, tapi itulah namaku."
Mendengar jawaban Tsunade, Yang Kun agak kesal tapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.
Dia berpikir bahwa etika nama di dunia agak berbeda dengan etika nama di dunia Batlle Through The Heaven....
"Aneh, bocah! Darimana asalmu?!"
Yang Kun mengerutkan kening dan berkata: "Sebelum menanyai apa-apa tentang seseorang yang baru kau kenal, kenapa bukannya kau dulu yang memperkenalkan diri?"
"Hah? Kau tidak mengenalku?" Tsunade membelakkan matanya terkejut.
Yang Kun tersenyum jijik dan berkata: "Kenapa aku harus mengenalmu? Apa kau tidak terlalu narsis, Nenek."
Twitch....
Kata "Nenek" yang dikeluarkan dari mulut Yang Kun aegera membuat pembuluh darah di dahi Tsunade berkedut!
Kedua tangannya bergetar, dan akhirnya dia mengangkat wajahnya dan berkata: "Apa kau bilang tadi ???...."
"Hah? Bukankah nenek sangat tepat untuk panggilanmu?" Yang Kun mengatakan ini dengan bingung.
Karena jelas, dia merasakan kalau aura dan energi kehidupan di tubuh Tsunade sangatlah sama dengan Huang Tian.
Dia tua, tapi terlihat muda!
"Kau.....sangat, kasar bukan?! Hahh !!!!!!"
Yang Kun masih mempertahankan wajah itu dan berkata, "Apa yang salah? Bukankah itu hanya usia?"
Mendengar kata-kata Yang Kun, Tsunade segera menyatukan kedua tangannya dan membunyikan semua persendian di jarinya.
"Sepertinya kau sangat gatal untuk dipukul bukan? Ha, Haha...Hahaha..."
Melihat reaksi aneh Tsunade, Yang Kun juga tersenyum tanpa takut dan berkata: "Kemarilah, aku juga penasaran dengan tingkat kekuatan dunia ini!"
"Huh! Jangan terlalu percaya diri, Bocah !!!!!"