Nas melangkahkan kakinya keluar dari area sekolah, menunggu Lin atau Wat yang akan menjemputnya. Ia menutup dahinya untuk menghalau panas dan silau mentari yang menyorot ke matanya.
Tiba-tiba teduh datang, bukan dari cuaca yang mendadak mendung, tetapi dari payung yang meneduhinya dari arah belakang. Nas berbalik badan untuk memastikan siapa yang memayunginya.
"Hm, kamu?"
"Hai, sudah pulang sekolah?"
Nas mengangguk ragu menatap pria yang sudah dua kali ia temui sebelumnya.
"Kita tidak perlu berkenalan, bukan? Tapi apa kita boleh berteman?" tanya pria yang tak lain adalah Key. "Kamu bisa memanggilku dengan sebutan Kakak, aku akan memanggilmu Adik, bagaimana?"
Nas mengangguk, ia sebenarnya merasa tidak aman dan juga tidak nyaman dengan kehadiran Key, pria yang tidak ia kenal.
"Aku sedang menunggu dijemput, Terima kasih atas payungnya, Kak," ucap Nas, kemudian beralih pandangannya, melirik ke arah kirinya, berharap Mama atau Papanya segera datang untuk menjemput.