"Nas—"
"Kamu hanya menganggapnya sebagai teman saja, bukan? Jangan memberikan harapan pada Wan. Aku tidak ingin sahabatku terluka."
"Bukankah kamu sudah cukup terluka, saat Wan mengatakan padamu, kalau ia menyukaiku?"
"Aku sedang membicarakan perasaan Wan. Tidak ada kaitannya denganku," dalih Nas terkekeh.
"Kamu masih saja menyembunyikannya, Nas. Kamu terlalu malu atau masih ragu, Nas?"
"M—maksudmu?"
"Nas, kamu cemburu pada Wan, bukan?"
Nas membesarkan matanya. Dengan cekatan, ia segera menarik tangannya dari genggaman Man.
"Kita sedang membicarakan Wan, Man. Jangan mengalihkan pembicaraan," pinta Nas.
"Aku sedang tidak mengalihkan pembicaraan, Nas."
"Tapi kita sedang—"
"Aku menyukaimu, Nas."
Deg!
Mata Nas membesar, mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Man.
"M—man?"
"Aku menyukaimu, Nas … sejak awal aku melihatmu, aku sudah menyukaimu."
Flash back
"Mari saya antar ke kelas."