Wan duduk diam merenung di kelasnya. Masih memikirkan apa yang dikatakan oleh Kaka Man –Nat-, yang memintanya untuk memilih antara memperjuangkan Man atau menyerah. Dengan melibatkan Nas yang notabennya adalah sahabatnya sejak kecil.
Flash back
"Ada apa, kak?" tanya Wan, menatapnya dengan tatapan takut.
"Jauhi adikku," pinta Nat.
"Aku jauhi Man? K—kenapa?"
"Kamu harusnya tahu … kalau sahabatmu itu, sedang menusukmu dari belakang. Ia sedang mendekati Man. Jika kamu tidak mampu merebut Man, sebaiknya kamu jauhi saja Man. Tetapi jika kamu yakin bisa mendapatkan Man … segera singkirkan Nas!"
"T—tapi …."
"Tentukan pilihanmu," ucap Nat, kemudian melangkah, berlalu meninggalkan Wan di depan kelas Nas dengan perasaan menggantung.
***
Flash back off
"Wan, jangan melamun," tegur teman satu mejanya, yang sejak tadi memperhatikan Wan yang tidak fokus pada penjelasan guru di kelas.
"Aku hanya sedang memikirkan sesuatu," balas Wan tersenyum.
"Sesuatu atau seseorang?"