Chapitre 316: MIMPI BURUK LUCAS

Api unggun menyala, memberikan rasa hangat di tengah-tengah hutan yang dingin. Selain kehangatn, api juga memberikan seberkas cahaya temeram. Bulan terlihat bulat penuh dan merajai langit malam ini. Jaya sibuk menikmati kopinya sembari masih sibuk mengutak-atik laptop dan peralatan canggih lain, berharap bisa menemukan sinyal.

Tanjung masih terlihat asyik mengaduk mi di dalam panci. Mungkin mie rebus akan jauh lebih mengenyangkan setelah perjalanan jauh yang melelahkan di banding mi goreng. Gadis itu akhirnya memilih untuk memask mi rebus alih-alih goreng.

"Bau yang sedap." Jaya akhirnya menyerah. Mungkin ia akan kembali pada benda-benda elektronik itu besok saat matahari telah bersinar. Tak ada fungsinya juga ia menghidupkan jaringan internetnya saat ini. Yang penting lampu dan pendingin laboratorium bisa menyala dengan bantuan panel surya. Kalau tidak, sudah pasti sampel yang akan mereka kumpulkan kelak membusuk karena perubahan suhu ekstream.