(Ada adegan dewasa, bagi yang belum cukup umur jangan baca ya! Harap bijak dalam membaca dan menyikapi. Thanks 💋💋)
Embun pagi menetes dari ujung dedaunan. Meluruh turun sampai akhirnya menetes ke tanah. Bau tanah dan arang sisa api unggun tercium saat Liffi keluar dari tenda. Gadis itu menguap beberapa kali sembari meliukkan badannya. Tidur tanpa kasur empuk memang membuat punggungnya sakit.
Tapi Liffi merasa jauh lebih baik setelah beristirahat semalaman. Tenaganya pulih dengan cepat berkat makanan enak dan tidur nyenyak. Sudah lama ia tak tidur senyenyak itu. Mendapati bahwa kedua matenya sudah bisa saling menerima membuat Liffi merasa lega. Bebannya menghilang.
"Ah, tidurku nyenyak sekali." Liffi memeluk tubuhnya sendiri. Dengan segera ia menuju ke pinggir sungai untuk membersihkan diri. Tak ada kamar mandi di pondok, walaupun juga tak ada sabun dan sikat gigi, setidaknya ia harus mencuci muka dan berkumur. Mamdi bila perlu.