"Hiks…hiks…."Arini menangis tersedu-sedu masuk ke rumah setelah pulang dari jualan.
Bi Sumi yang sedang minum jahe hangat di dapur mendengar ada suara orang menangis. Siapa lagi kalau bukan Arini. Yang ada di rumah itu hanya dia dan Arini saja.
"Mbak Arini."panggil Bi Sumi setelah meletakkan gelasnya di atas meja. Matanya menoleh melihat siapa yang menangis.
Arini langsung masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya ke atas kasur dengan kasar. Kemudian dia menangis tersedu-sedu sendirian di dalam kamar. Pikirannya terus mengingat pernyataan Panji yang begitu menyayat hatinya tadi. Hatinya serasa remuk menjadi berkeing-keping dan sulit untuk disatukan kembali. Kalaupun bisa dian tidah tahu bagaimana caranya.