Télécharger l’application
9.16% KETIDAKSENGAJAAN BERAKHIR SALING CINTA / Chapter 32: part 32 Dilan dan Adira

Chapitre 32: part 32 Dilan dan Adira

Setibanya di Jakarta, Dilan malah telah disambut oleh Adira di rumahnya. Dilan terkejut sekali ketika sampai di dalam rumah tiba-tiba muncul Adira dari balik pintu rumahnya. Padahal dia belum mengabari kalau hari ini pulang ke Jakarta.

"Sayang."Adira muncul setelah Dilan membuka pintu. Jantung Dilan serasa ingin lepas dari posisinya karena saking terkejutnya melihat Adira sudah ada di rumahnya.

"Kamu kok udah kesini."Dilan tersenyum bahagia ketika melihat Adira sudah ada di rumahnya.

"Lama banget sih kamu ke Bandungnya."Adira langsung memeluk Dilan. Sedangkan Dilan masih tidak percaya kalau Adira benar-benar sudah ada di rumahnya.

"Dua hari aja dibilang lama."Dilan membalas pelukannya.

"Lama lah. Kamu itu ya nggak tahu apa kalau aku kangen banget sama kamu. Setiap hari aku kesini karena aku saking kangennya sama kamu. Btw kamu ngapain aja disana?"tanya Adira sambil mendongakkan kepalanya ke wajah Dilan. Sedangkan kedua tangannya masih melingkar di perut Dilan.

"Biasa lah. Lihat-lihat rumah aja."Dilan memang berniat ke Bandung untuk menengok rumahnya saja. Tidak disangkanya malahan tidak sengaja bertemu Arini di dalam bus. Dan sekarang sudah dianggapnya adik sendiri karena prihatin dengan keadaan Arini.

":Lihat-lihat rumah saja apa ada yang lain."Adira menggoda Dilan. Dilan merasa tersindir.

Dilan ingat dengan pesan Arini untuk tidak membocorkan keadaan Arini yang tengah hamil kepada orang lain termasuk Adira, jadi dia kini hanya bisa diam saja. dirinya merasa kesindir dengan ucapan Adira barusan tapi dengan cepatnya Dilan menutupi ekspresinya agar Adira tidak mencurigainya.

Sebenarnya Dilan ingin berbagi cerita kepada Adira mengenai teman barunya yang bernama Arini. Tapi dia tidak ingin kalau pacarnya mencari—cari tahu mengenai Arini. Jadi dengan terpaksa dia menutupi teman barunya itu. Padahal Dilan sudah menjalin kasih cukup lama dengan Adira. Selama itu pula mereka telah saling terbuka dengan masala masing-masing.

"Ayo aku udah buatin makanan untuk kamu."Adira melepaskan pelukannya. Tangan Dilan digandeng Adira berjalan masuk.

"Kamu itu ya perhatian banget sih."Dilan kagum dengan perhatian Adira.

"Tadaaa."sesampainya di meja makan, Adira telah menyiapkan beberapa makanan kesukaan Dilan. Dilan yang awalnya merasa capek seketika langsung berganti bahagia setelah mendapatkan perhatian dari sang pacar. Melihat kebaikan pacarnya itu membuatnya teringat dengan Arini. Arini juga tidak kalah baiknya dengan Adira. Maka dari itu Dilan sungguh menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh laki-laki tidak bertanggung jawab kepada Arini. Sepatutnya perempuan-perempuan seperti Arini dan pacarnya itu memang selalu dijaga dan disayang bukan disakiti seperti Arini.

"Kok kamu ngalamun seperti itu sih?"Adira menatap heran kearah Dilan yang terlihat bengong saja sambil menatap beberapa makanan

"Aku nggak nyangka kamu mau nyempetin nyiapin ini semua untuk aku."Dilan memeluk Adira yang jaraknya tidak terlalu jauh darinya.

Mereka berdua hanyut dalam keromantisan makan siang bersama. Padahal niat Adira hanyalah ingin menyambut Dilan saja dengan menyiapkan beberapa makanan kusukaan Dilan malah berujung dengan moment romantis yang tak terduga sebelumnya. Dilan terlihat sampai meneteskan air mata ketika dipeluk Adira.

"Kamu kok sampai begitu sih."Adira melepaskan pelukan Dilan. Tangan Adira mengusap air mata yang jatuh dari mata Dilan. Dia tahu kalau Dilan masih terharu dengan surprise yang telah dia buat.

"Aku terharu tahu sama ini semua. Makasih ya."Dilan menarik dahi Adira lalu mengecupnya dengan manis.

Akhirnya mereka berdua langsung menyantap makan bersama. Memang sederhana makanannya tapi Dilan tidak menilai seberapa enak dan banyaknya makanan yang telah dimasak Adira tapi yang diacungi jempolnya adalah ketulusan Adira dalam membuat surprise kepadanya.


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C32
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous