Timoty mengepalkan tangannya sangat erat saat telinganya mendengar kata - kata Kenan yang cukup panas membakar telinganya.
Melihat reaksi apa yang diberikan oleh Timoty, Kenan merasa senang karena sepertinya jebakannya berhasil. Dia bisa memancing emosi Timoty secepat itu, tujuan satu - satunya hanya karena untuk mengecoh konsentrasinya
"Sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan ini?" Hardik Timoty penuh emosi.
Kenan menyeringai, pertanyaan Timoty yang dipenuhi dengan amarah sama sekali tidak mengganggu. Kenan hanya mengorek telinganya dengan jari telunjuknya seolah - olah amarah Timoty membuat telinganya terasa gatal.
"Kamu marah? Ternyata kamu bisa juga ya? Tidak rugi kalau kamu disebut sebagai serigala tetapi bagiku kamu adalah Wolverine, karena sifat kamu yang suka mencuri hak orang lain sama persis dengan dia yang selalu mencuri tangkapan dari beruang dan serigala."