Pria dingin dan kku itu sedang merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang selama ini ditempati oleh Kania, kekasihnya yang saat ini sedang merajuk dan tinggal di rumah Kenan. Orlando terlihat sedih karena merasa dunianya hampa, Kania meninggalkannya sendirian menempati tempat tinggal yang dia beli khusus untuk Kania.
Mata Orlando menjelajah ke seluruh ruangan, ruangan yang sudah menjadi saksi bisu apa yang Orlando lakukan selama ini dengan sembunyi – sembunyi. Orlando sangat mengingat saat dia berjalan dengan sembunyi – sembunyi di ikut berbaring di samping Kania saat gadis itu sudah terlelap.
Air mata Orlando menetes mengingat apa yang sudah dia lakukan selama ini, rasa kehilangan terasa jelas mencambuk hatinya membuat hatinya terasa sangat sakit.
Permintaan Kania untuk berpisah dengannya membuat Orlando semakin merasakan sakit itu, meski dia selalu menghiraukan keberadaan Kania di dekatnya tidak berarti Orlando juga tidak mencintainya.