"Hamzah, kamu baik-baik di sini ya, aku tinggal dulu sebentar."
"Iya, Rein. Hati-hati."
Ketika aku akan meninggalkannya, Hamzah menahan tanganku.
"Jangan terlalu lama."
Aku mengangguk. "Insya Allah."
...
Setelah aku mengantar Hamzah ke rumah sakit untuk jadwal kontrol jahitan lukanya, rupanya Rangga dan Rizwan juga sudah menungguku di depan rumah sakit.
Aku segera memberitahu rencana mereka kemudian tanpa ada bantahan apapun, dijual dan Rangga mengiyakan ucapanku.
"Jadi, nanti kamu dan Rangga sembunyi tapi jangan terlalu jauh dari kami. Wanita itu akan datang dan pastinya akan memarahi Ayssa. Maka dari itu kalau kamu tidak ngerasa pernah dekat dengan seorang wanita, nanti kamu sendiri akan tahu siapa orang yang telah mengirim surat itu kepada Ayssa."
"Baik. Aku paham."
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan lagi.
"Kamu jangan takut, Ayssa. Nanti aku pasti akan menolong kamu."
"Iya, Rein. Hanya saja aku masih ada rasa deg-degan dan kalut."
"Itu hal yang wajar." balasku.
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!