Setelah jalan pagi dan saling bercengkrama bersama Ayssa dan Hamzah, aku kembali masuk ke kamar kemudian duduk di sofa.
Disusul oleh Hamzah, dia kemari sambil membawa dua botol susu murni kemudian memberikan satu botolnya kepadaku.
"Minumlah. Kamu lelah tak?" Hamzah menarik kursi kemudian mendekatkan kepadaku.
Aku menggelengkan kepala. "Tidak. Kita kan tadi banyaknya olahraga mulut. Maka dari itu kebetulan kamu membawa susu. Aku haus."
Hamzah tertawa, "Kamu ini bisa saja membuat lelucon."
"Tapi kenyataannya memang seperti itu lho."
"Memang benar." Hamzah tersenyum kemudian berdiri.
"Mau kemana lagi?" tanyaku.
"Mandi."
"Oh iya."
Aku melihat Hamzah berjalan memasuki kamar mandi kemudian menutup pintunya. Setelah itu, aku memainkan ponsel sambil membaca beberapa informasi yang ada di hari ini.
Ternyata berita-berita sekarang banyak sekali tentang kasus pembunuhan. Aku semakin ngeri mendengar beberapa informasi ini.
Terima kasih atas cinta dan kesetiaan yang telah teman-teman beri untuk ikut menjalani romansa kehidupan Alif, Reine dan Hamzah ini. Terima kasih pula bagi teman yang telah memberi penghargaan lebih kepada saya melalui cerita ini. Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.