...
Dilema kembali merengkuh diri untuk memutuskan harus meratapi mu atau tidak.
Sebenarnya aku ingin melangkah, tapi bagaimana semua itu kulakukan jika tanpa adanya sebuah kehadiran darimu?
Aku ingin mengingat kembali perjalanan cerita kita. Setidaknya datang lah di setiap malam walau hanya sekedar bayang. Aku masih tak ingin menatap bulan kalau kamu sendiri yang tak memintaku untuk melakukannya.
...
Aku dan Ayssa di sini menikmati angin lembut yang kian membelai jiwa masing-masing.
Ditemani susu murni, aku menatap langit pagi yang terlihat cerah ini.
"Selamat ulang tahun, Rein. Sebenarnya aku tak menginginkan apa pun darimu. Aku hanya berharap semoga di tahun ini, kebahagiaan selalu menyertai kehidupanmu."
"Oh ya? Kata siapa aku ulang tahun?"
Ayssa terheran, "bukankah kamu lahir tanggal dua Mei?"
"Iya."
"Nah sekarang tanggal dua Mei. Masa kamu tak ingat hari ulang tahunmu sendiri?"
"Hal itu sudah tak penting bagiku sekarang."
Terima kasih atas cinta dan kesetiaan yang telah teman-teman beri untuk ikut menjalani romansa kehidupan Alif, Reine dan Hamzah ini. Terima kasih pula bagi teman yang telah memberi penghargaan lebih kepada saya melalui cerita ini. Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.