Chapitre 74: Makam dan Tempat Orang Bunuh Diri

Aku terdiam masih mengamati kursi, sedangkan bapak penjaga kolam juga melihat ke arah benda yang sedang aku lihat. Lagi-lagi kursi itu bergeser, tapi bapak penjaga terlihat biasa-biasa saja.

"Sudah hal biasa itu Neng, jadi saya mah gak kaget" ucapnya.

"Sudah biasa pak?" tanyaku menatapnya heran, santuy sekali bapak ini.

"Iya, sudah biasa. Saya dan Dodi sering jaga malam di sini, penampakan, suara, benda bergerak dengan sendirinya itu sudah jadi makanan kita sehari-hari"

"Oh iya pak, tadi saya sempat melihat bapak untuk memperingatkan pengunjung supaya tidak berenang di kolam sebelah sana, memangnya ada apa ya Pak kalau boleh tahu?"

Bapak penjaga yang bernama Tatang itu memandang sejenak ke kolam, ia menghela nafas panjang lalu kembali menatapku.

"Saya tidak mau ada korban lagi Neng, makanya jika sudah lewat jam 4 sore, saya memperingatkan pengunjung untuk tidak berenang di kolam itu"