Télécharger l’application
82.45% Cinta seorang Raja / Chapter 94: iba

Chapitre 94: iba

"Selamat datang pak" seru istri pak mandor setelah dihadapan Dewa dengan dipapah oleh anaknya dan didudukan di samping pak mandor

"terima kasih Bu" ucap Dewa ramah

"ini pak bos tempat bapak kerja di proyek" kata Pak Mandor memperkenalkan Dewa

"dan pak Dewa ini istri saya" kata Pak Mandor

"senang berkenalan dengan istri bapak" ucap Dewa

"kedatangan pak Dewa kesini karena bapak ingin membuktikan bahwa ibu benar-benar sedang dalam keadaan sakit. MMM.... karena terkait uang pembangunan gedung" jelas Pak Mandor pada istrinya

Dewa pun mengangguk ke arah istri pak mandor

"apa bapak menggunakan uang itu untuk operasi mata ibu?" tanya istrinya lirih

"maaf kan bapak Bu, bapak memang salah bapak tidak ada pilihan lain" jawab pak mandor dengan air mata yang sudah menetes

"pak, kenapa bapak melakukan ini, padahal ibu sudah pernah bilang untuk membiarkan ibu seperti ini saja" kata istrinya menangis

"bapak tidak tega melihat ibu sangat tersiksa dengan keadaan ibu" ujar pak Mandor

"tapi ibu sudah pernah mengingatkan agar bapak menjaga amanah. kita ini memang bukan orang berada tapi kita masih punya harga diri pak" kata Istrinya dengan tersedu

"tapi Bu...." ucap pak Mandor

"cukup pak, lebih baik bapak cari cara untuk mengganti uang tersebut" kata Istrinya

"Bu pak, saya minta maaf. lebih baik ibu dan bapak tidak usah memikirkan uang itu" ucap Dewa merasa iba

"pak, saya akan menggantinya" kata pak Mandor

"tidak usah pak, lebih baik ibu dan bapak memikirkan kesehatan ibu saja" ucap Dewa

"pak, jangan begini. saya sangat tidak enak dan suami saya akan mengganti nya" tolak istri pak Mandor

"Bu, saya sudah ikhlas dan bapak tidak perlu mengganti uang tersebut" kata Dewa

"tapi bagaimana dengan pembangunan nya pak?" tanya pak Mandor

"biar pakai uang saya pribadi saya pak" kata Dewa

"pak sekali lagi saya minta maaf, saya sangat menyesali perbuatan saya pak" kata pak Mandor

"tidak ada yang perlu disesali pak, saya sudah memaafkan semuanya" ucap Dewa halus

"terima kasih pak" ucap istri pak Mandor

"oh ya bagaimana keadaan mata ibu?" tanya Dewa

"mata saya sudah berangsur membaik pak berkat operasi yang saya jalankan" kata Istri pak Mandor

"Alhamdulillah, kalau seperti itu" ucap Dewa

"Ya sudah kalau begitu, saya mohon pamit untuk langsung pulang ke Jakarta pak Bu. semoga mata ibu segera sembuh" pamit Dewa

"iya, saya sangat berterima kasih kepada bapak karena mau berkunjung ke gubuk saya" ucap istri pak Mandor

"sekali lagi saya minta maaf pak" ucap pak Mandor

"pak ini saya ada sedikit rezeki untuk bapak dan ibu" kata Dewa seraya mengeluarkan beberapa uang kertas berwarna merah

"tidak usah pak, kami tidak mau merepotkan bapak" tolak istrinya

"tidak sama sekali kok Bu, bahkan saya senang kalau ibu dan bapak menerima rezeki dari saya" kata Dewa

"terima kasih kalau begitu pak" kata pak Mandor seraya mengambil uang dari tangan Dewa

*********************************************

Malam harinya, Raja sedang makan malam bersama papa nya ia hanya makan berdua karena Dewa belum pulang.

"Pa, kak Dewa pergi kemana?" tanya Raja

"ke Semarang Ja" jawab papa nya

Raja hanya ber Oh ria. mereka pun makan dengan lahapnya.

"Ja, tahun depan kamu harus wisuda ya" kata papa nya

"iya pa, Raja juga mikirnya gitu" jawab Raja

Setelah selesai makan malam, papa nya menuju ruang keluarga dan diikuti oleh Raja.

Raja pun duduk di sofa di samping papa nya. papa nya menyalakan tv untuk sekedar hiburan

"Pa, lusa udah gajian kan pa?" tanya Raja

"iya kenapa?" tanya papa nya sambil menatap Tv

"pa, mau mengembalikan ini sama papa" kata Raja sambil mengeluarkan kartu kredit dari dompetnya

"loh kenapa Ja?" tanya papa nya bingung

"aku kan udah kerja pa" jawab Raja

"iya, tapi kan gaji kamu gak seberapa Ja. dapat apa kamu dengan gaji segitu" kata papa nya

"aku mencoba buat nabung kok pa" kata Raja


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C94
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous