Berbakat, jenius, cerdas....
Demikian mereka memanggil anak itu, meskipun sebenarnya ia hanyalah seorang anak biasa dengan IQ rata-rata. Namun karena ia tak menampakan usaha besarnya pada orang-orang di sekitarnya, maka label dari masyarakat pun mulai ia terima, berikut dengan tuntutan sosial yang tak seharusnya ia terima di umur yang begitu muda.
Terlebih lagi sejak ibunya meninggal akibat penyakit turunan yang tak mampu ditangani dokter. Dan pada akhir hayatnya, satu pesan dari ibunya menjadi lekat dalam benaknya. Pesan itu adalah pesan untuk tetap hidup dan melawan penyakit bawaannya, kendati apapun yang terjadi!
Dilain sisi. ayahnya yang seorang saudagar terpaksa harus meninggalkannya dirumah, hal itu karena tak memungkinkan untuk membawanya serta dalam perdagangan yang melintasi samudra.