Télécharger l’application
45.07% Fight in Love / Chapter 32: 31

Chapitre 32: 31

Bab 12: Awan senja yang menegangkan!!

Setelah menerima perintah dari komandan FBI Barcelona,Nara langsung menyelesaikan masalah paspor,visa dan semua masalah yang bersangkutan di Jepang nanti. Dua hari sebelum keberangkatannya, Nara ingin memberitahu kedua orangtuanya tentang perpindahan tugasnya ke Jepang. Nara keluar dari kamarnya dan turun ke ruang keluarga untuk bergabung dengan kedua orangtuanya yang sedang bersantai.

"Papa,ada yang ingin Nara sampaikan" Nara membuka obrolan saat ia sudah duduk di sofa yang berhadapan dengan kedua orangtuanya.

"Ada apa?" Tanya papa.

"Nara mendapat perintah dari komandan FBI pusat Barcelona untuk segera meninggalkan kota Barcelona" jawab Nara.

"Jadi kamu dipindah tugaskan?" Tanya mama.

"Kemana?" Tanya papa.

"Ke negara mama" jawab Nara.

"Jepang maksudmu?" Kata Mama.

"Ya, nanti disana Nara akan menjenguk ojisan(kakek) dan juga obasan(nenek)" jelas Nara.

"Hanya kamu yang dipindahkan?" Tanya mama.

Nara mengangguk mengiyakan.

"Apa Samuel gak ikut dipindahkan?" Tanya papa.

"Gak,dia masih ditugaskan disini"

Papa dan mama Nara hanya mendengarkan tanpa ingin bertanya lebih lanjut. Nara pamit ingin pergi untuk menyelesaikan beberapa urusan sebelum ia pergi ke Jepang.

Nara menginjak pedal gas mobil BMW miliknya. Baru beberapa menit ia meninggalkan pekarangan rumah orang tuanya ponselnya berdering. Sebuah panggilan yang sudah sangat lama ia rindukan.

"Halo Nara" sapa si penelepon.

"Halo Sam! Ada apa?" Balas Nara.

"Aku hanya ingin menawarkan untuk minum coffe bersama di cafe future di daerah wheltown" Sam mencoba ramah.

"Baiklah,aku juga sedang tidak bertugas. Jam berapa?" Tanya Nara.

"1 jam lagi bisa?"

"Baiklah" Nara mengakhiri panggilan itu.

Nara tiba di kantor FBI. selesai dengan urusannya di kantor FBI,Nara segera menancapkan gas menuju cafe future untuk menemui Sam. Nara duduk dan menunggu Sam datang dan selang beberapa menit Sam datang dan duduk dihadapan Nara.

"Hai Nara!" Sapa Sam.

Nara hanya tersenyum tanpa menyapa balik.

"Mau makan apa?" Tanya Sam

"Aku minum coffe aja" Jawab Nara.

"Dua gelas coffe latte!" Kata Sam pada writer.

"Ada apa Sam? Tumben?" Nara langsung bertanya to the point.

"Cuma mau ngobrol" jawab Sam enteng.

"Oh" balas Nara cuek.

Dua gelas coffe latte pesanan mereka sampai,Nara meneguk coffe nya. Suasana canggung sedikit terasa diantara mereka berdua.

"Nara" panggil Sam.

"Ya?" Sahut Nara.

"Hubungan tentang kita gimana?" Tanya Sam.

"Maksudmu?" Tanya Nara balik.

"Kita masih pacaran atau udah putus atau mau putus?" Jelas Sam.

Nara terkejut mendengar ucapan Sam. Ia bingung harus menjawab apa.

"Menurut mu?" Tanya Nara.

"Menurut ku kamu sakit hati karna aku kemarin mencoba untuk melukai mu dan juga mengatakan hal-hal yang kasar" Sam mengeluarkan pendapatnya.

"Terus?"

"Hubungan kita sudah berakhir" sambung Sam.

"Tapi menurutku kejadian kemarin itu hal yang wajar" gantian Nara yang mengeluarkan pendapatnya.

"Maksudmu? Gimana bisa kamu katakan bahwa yang kemarin itu hal yang biasa?" Sam tak mengerti ucapan Nara.

"Siapa sih yang gak marah saat tahu pacarnya dijodohkan dengan orang lain dan dia gak menceritakan apapun ke pacarnya tentang perjodohan bodoh itu" jelas Nara.

"Jadi menurut mu hubungan kita gimana?" Tanya Sam.

"Bagiku kita masih pacaran dan kemarin kita sedang bertengkar" jelas Nara.

Sam tersenyum dan mencium kening Nara lalu menari Nara ke pelukannya.

"Thank you Nara!" Ucap Sam sambil melepas pelukannya.

"Cheers!!" Ucap Nara dan Sam kompak bersulang.

"Ohya Sam ada yang ingin aku katakan"

"Apa sayang?" Tanya Sam.

"Aku dipindahkan ke Jepang" jawab Nara.

"Oh,kalau itu aku udah tahu. Minggu depankan jadwal penerbangan mu" ucap Sam.

Nara menggelengkan kepalanya."Penerbangan ku dipercepat"

"Benarkah?Kapan?" Tanya Sam

"Dua hari lagi"

Sam sedikit kaget mendengar ucapan Nara.

"Kenapa bisa?" Tanya Sam penasaran.

Nara mengedikkan kedua bahunya. "Itu perintah dari pusat bahwa aku harus meninggalkan Barcelona dalam dua hari ke depan dan terbang ke Jepang"

"Hhmm" respon Sam.

"Boleh aku tanyakan sesuatu Sam?" Tanya Nara.

Sam mengangguk memperbolehkan.

"Kenapa kamu meninggalkan FBI?" Tanya Nara.

"Kenapa aku meninggalkan FBI? Karna aku udah gak cocok lagi dengan pekerjaan itu" jawab Sam enteng.

"Jangan bohong padaku Sam!" Pinta Nara.

"Bohong gimana?"

"Aku tahu kamu sangat suka dengan hal-hal yang menantang"

"Itu dulu Nara. Aku punya pekerjaan yang lebih menantang dari FBI" jelas Sam.

"Pekerjaan apa?" Tanya Nara penasaran.

"Aku belum tahu tapi aku sedang mencoba untuk bisa masuk ke pekerjaan itu" jawab Sam.

"I see. Aku pamit pulang,udah sore dan aku masih punya beberapa urusan sebelum kepergianku ke Jepang" pamit Nara mencium pipi Sam.

"Bye babe, love you" Nara melambaikan tangan ke arah Sam.

Sam hanya membalas lambaian tangan Nara. Setelah bayangan Nara hilang,Sam menelepon seseorang.

"Halo Daniel" sapa Sam.

"Ada apa Sam?" Tanya Daniel.

"Bagaimana?apa Rich sudah tewas?"

"Aku rasa belum,dia berhasil lolos dari mautnya kali ini" jawab Daniel.

"Shit!bajak terus kiriman dia" kata Sam.

"Baiklah dan aku juga punya rencana sendiri" Daniel mengakhiri panggilan tersebut.

Sam lalu meninggalkan cafe tersebut. Senja itu menjadi awal yang akan sangat berbeda untuk Sam,Nara,dan juga Rich karena setelah ini,senja selanjutnya akan berbeda.

***  ***  ***


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C32
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous