"Segitu sayangnya kau kepada muridmu itu?"
Huang Bao tersenyum mendengar pertanyaan sahabatnya, "Aku bahkan sudah menganggapnya sebagai putriku sendiri," balasnya.
Bersamaan dengan selesainya kalimat pria tua itu, mendadak keduanya bangkit dari posisi mereka masing-masing ketika sebuah cahaya yang berpendar samar muncul tepat di atas batu besar yang berada di tengah-tengah air terjun suci.
Semakin lama cahaya itu semakin jelas dan menyilaukan mata, reflex kedua tangan pria tua itu terangkat untuk melindungi pandangan mereka. Hingga beberapa menit berlalu, cahaya silau itu perlahan menghilang, bersamaan dengan munculnya beberapa sosok.
Melihat hal itu, baik Huang Bao maupun Xiao Ying segera mendekat.
"Ho ho ho, selamat datang kembali muridku," ucap Tetua Huang Bao tepat setelah mendaratkan kakinya di tepi sungai yang lebih dekat dengan air terjun tersebut.
Mereka yang baru saja sampai perlahan membuka kelopak mata, dan segera menoleh ke asal suara.
"Hoek…"
"Hoek…"