"Paman jangan khawatir. Ayo ikut aku," ajak Fu Xie Lan segera menuju penginapan yang dimaksud.
Mendengar ajakan Fu Xie Lan, Guru Liu meradang.
"Ta-tapi, Nak, ak..."
Guru Liu berlum menyelesaikan kalimatnya dan Fu Xie Lan sudah berada jauh darinya. Dengan perasaan berat, pria paruh baya itu mengikuti dari belakang dengan langkah sedikit gontai.
Dalam hatinya ia berharap semoga harga penginapan yang dimaksud oleh Fu Xie Lan tidak terlalu mahal dan spirite stone yang ia miliki akan cukup.
.
.
.
Apa yang pria paruh baya itu duga sebelumnya benar-benar terjadi. Untungnya ia masih memiliki spirite stone untuk membayar penginapan. Dan itu sudah merupakan seluruh kepunyaannya.
"Enam spirite stone, Tuan," ucap sang pemilik penginapan.
Mendengar hal itu, Guru Liu merogoh saku celana yang dikenakannya.
Namun pria paruh baya itu bahkan belum menyentuh spirite stone di dalam sakunya dan gadis di hadapannya sudah mengeluarkan beberapa benda serupa dari kantongnya.