Axelia terhenti di depan pintu besi. Ia berada di ruang bawah tanah sekarang. Sedikit lagi ia bisa mencapai benda pusaka miliknya.
"Kenapa harus ada pintu berlapis segala!" desis Axelia. Ia coba merabanya. Dingin besi itu terasa tebal.
"Tapi tunggu dulu, aku tak merasakan keberadaan pusaka milikku di tempat ini...." Axelia bingung. Karena ia dan senjatanya saling terhubung, harusnya ia bisa merasakan benda itu jika berada dalam jarak radarnya. Namun meski ia sudah berkeliling di sekitar istana ini, energi benda itu tidak terasa sama sekali.
"Apakah mereka menempatkan sihir di sekitarnya, dan membuat aku tidak bisa merasakan keberadaannya?" gumam Axelia. Ia ingin pergi. Namun pintu besi di depannya membuat ia penasaran ingin masuk ke dalam.