"Paman Arka, Paman Aksa, kalau Sabrina menikahi salah satu dari kalian, aku tidak akan keberatan. Tetapi aku tidak terima kalau Sabrina menikah dengan Rio. Apakah kalian punya rencana untuk menyingkirkan Rio?" tatapan dingin terlihat di mata Mason yang dalam.
Di ruang kantor CEO Atmajaya Group, Arka sedang duduk di sofanya sambil bersantai, memandang Mason dengan tatapan yang tajam. "Mengapa kamu repot-repot memikirkan anak kecil?"
"Rio masih berusia 19 tahun," kata Aksa dengan acuh tak acuh.
Wajah Mason terlihat semakin muram mendengar kata-katanya, "Bagaimana kalau Sabrina menyukainya?"
"Mana mungkin ia menyukainya? Ia hanya belum bisa memilih siapa yang harus ia jadikan sebagai pendamping hidupnya. Oleh karena itu ia hanya bersenang-senang dengannya," kata Aksa.
Arka memandang ke arah Aksa yang duduk di atas meja kerjanya. Ia mengambil sebuah dokumen dan melemparkannya.