Anya mengedipkan matanya berulang kali. Ia tidak menyangka Natali akan membencinya sebesar itu sampai berniat membunuhnya.
"Kalau bukan karena kamu, Natali lah yang akan menjadi teman kecil Raka. Mereka akan bertunangan, menikah, memiliki beberapa anak dan hidup bahagia. Apakah kamu masih berpikir bahwa Natali tidak membencimu?" tanya Aiden.
Anya menatap ke arah Aiden, sama sekali tidak meragukan kata-kata Aiden. Ia tahu bahwa Aiden bisa membaca pikiran dan perasaan orang lain dengan mudahnya.
Natali memang benar membencinya, seperti yang Aiden katakan.
Ditambah lagi, Raka tidak bisa terus menemani Natali di rumah sakit jiwa. Hidupnya telah menjadi sangat menyedihkan sehingga membuat kebencian di hatinya semakin membesar.
Ia malah akan semakin menyalahkan Anya atas semua yang terjadi pada Anya.
Dengan pemikiran seperti itu dan kondisinya yang semakin tidak waras, tidak heran kalau Natali ingin membunuh Anya.