"Apakah kamu takut aku akan membunuhnya?" kata Aiden sambil menoleh ke arah Anya.
Anya mengatupkan bibir merahnya dan berbisik. "Membunuh orang itu melanggar hukum. Aku tidak mau kamu melakukannya."
Mata Aiden terlihat bingung sejenak, namun kemudian ia mengerti. Ia memandang ke arah Anya. "Apakah kamu peduli padaku? Apakah kamu takut sesuatu terjadi padaku?"
"Hmm ... Hasil kerja kerasku terselamatkan berkat kamu. Aku benar-benar berterima kasih," Anya membalas tatapan Aiden, memandang wajah suaminya yang tampan.
Aiden memegang dagu Anya dengan lembut, "Bagaimana caramu berterima kasih padaku?"
Anya mengedipkan matanya yang basah. Ia berpikir sejenak dan kemudian berkata, "Bagaimana kalau aku membuatkan es krim vanila setelah panen nanti?"