Ciuman Aiden dan Anya tidak berhenti sedetik pun. Bibir mereka terus menari-nari seolah tidak ingin berpisah. Tangan Aiden terus bergerak, menyentuh setiap jengkal tubuh Anya, membuat gairah yang dirasakan Anya semakin meningkat.
Setelah beberapa saat, Aiden melepaskan ciumannya dari Anya, membuat Anya sedikit bingung. Pandangannya menerawang, ia tidak bisa melihat dengan jelas. Semuanya serasa kabur. Namun, Aiden tidak berniat melepaskannya begitu saja. Bibir Aiden berpindah ke buah dada Anya yang satunya, mengulumnya dengan lembut dan semakin lama semakin bergairah.
Anya tersentak saat merasakan sensasi baru yang tidak pernah ia rasakan seumur hidupnya.
"Ah! Ah!" Anya merasa sedikit panik, namun juga terangsang. Ia merasakan hal yang baru pada seluruh tubuhnya. Merasakan perasaan yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Ia tidak tahu tubuhnya bisa merasakan hal seperti ini.