Télécharger l’application
84.09% JONGOS QOE / Chapter 37: Kinanti Dirga

Chapitre 37: Kinanti Dirga

" Apa lo masih akan meminta itu, Lex?" tanya Kinan dingin.

" Tidak! Maafkan aku, Kinan! Aku nggak akan lagi memintanya.

" Aku hanya milik Kang Angga! Nggak ada pria manapun yang bisa memilikiku selain Kang Angga! Lo denger?" tanya Kinan berteriak.

" Iya! Maaf, Kinan!" jawab Alex bersimpuh dengan kulit tubuh merah-merah panjang membentuk seperti ikat pinggang. Kinan mendekati Alex dan mengusap kepala pria itu dengan lembut.

" Lo tahu jika gue sangat membutuhkan lo kan , lex! Jadi jangan buat gue marah!" kata Kinan lembut.

" Iya! Aku tahu!" jawab Alex mendongakkan kepalanya lalu memeluk pinggang Kinan yang masih dalam keadaan polos. Dengan cepat Alex melumat bagian intim Kinan dan membuat wanita itu bergairah kembali.

Kinanti Dirga! Dulunya adalah gadis lugu dan sangat pemalu, dia hanya berani bicara dengan Lingga karena adik Lingga merupakan teman bermainnya disamping itu mereka adalah tetanggaan. Dia sangat mencintai Lingga hingga rela belajar segala hal tentang apa saja yang harus dilakukan dalam kehidupan berumah tangga. Semua dia pelajari dari hal terkecil hingga tersulit, semua demi bisa bersama dengan seorang Lingga. Tapi semua impian dan harapan itu hanya tinggal kenangan saja, saat ibu Lingga pada suatu hari memanggilnya untuk datang ke rumah.

" Kinan cantik! Sebelumnya ibu mau minta maaf sama kamu, nak!" ucap Kusmini, ibu Lingga. Dia memegang tangan Kinan dan memandang gadis itu dengan tatapan nanar.

" Ada apa, ya, Bu?" tanya Kinan dengan jantung berdebar-debar.

" Ibu sebenarnya sangat berat mengatakan ini, nak! Tapi Ibu harus mengatakannya karena ibu tidak mau kamu menunggu terus!" kata Kusmini dengan suara sedih. Kinan semakin tidak mengerti, tapi entah mengapa dia merasa jantungnya berdetak semakin kencang. Kinan hanya diam dan melihat wajah wanita setengah baya dihadapannya itu dengan pandangan bingung.

" Ini ada hubungannya dengan Angga, Nak!" kata Kusmini lagi.

" Angga? Apa ada sesuatu yang terjadi dengan Kang Angga, Bu?" tanya Kinan khawatir.

" Angga tidak apa-apa, nak! Dia baik-baik saja, tapi..."

" Tapi kenapa, Bu?" tanya Kinan tidak sabar.

" Angga...dia...dia membatalkan rencana lamarannya padamu, Nak!" kata Kusmini dengan cepat.

" Apa? Ibu bercanda kan?"

" Tidak! Tolong, Bu! Jangan main-main!" kata Kinan.

" Tidak, Nak! Itu benar! Karena dia akan memiliki anak dari gadis itu!" kata Kusmini. Jblarrrr! Bagai petir disiang bolong, Kinan shock mendengar perkataan Kusmini saat itu.

Tapi Kinan masih saja bertahan dengan mengatakan jika dia akan menerima Lingga dengan anaknya yang penting dia bisa hidup bersama pria itu.

" Kang! Aku akan tetap mencintai akang, apapun kondisi akang saat ini!" kata Kinan saat Lingga menelponnya untuk menjelaskan semuanya. Tapi sekali lagi dia harus kecewa, karena Lingga ternyata sangat mencintai Kyra dan tidak bisa menikahinya.

" Aku sangat mencintai dia, Kinan! Aku tidak mau jika kamu akan merasakan sakit hati setiap hari!" ucap Lingga tegas, dia merasa sedih harus mengatakan hal ini pada Kinan, karena dia tidak pernah melakukan hal seperti itu pada siapapun.

Tapi Kinan mendapatkan berita jika ternyata gadis yang mengandung anak Lingga tidak pernah mencintai Lingga. Dan sekali lagi Kinan memohon pada Lingga agar bersedia menikah dengannya, walau nantinya dia hanya akan menjadi istri simpanan Lingga saja.

" Aku siap menjadi istri simpananmu, Kang!" kata Kinan berharap.

" Apa kamu sudah tidak waras, Kinan! Pernikahan bukan hal main-main! Aku hanya akan menikah sekali seumur hidup!" jawab Lingga datar.

Kali ini hatinya sangat hancur saat dia menelpon Lingga pada satu malam dan Kyra yang mengangkat, dia mengatakan jika saat itu Lingga sedang mandi. Bagai tertusuk ribuan pisau, hati Kinan sakit, dia berpikir jika Lingga dan Kyra telah tinggal bersama. Kinan menjerit, dia merasakan hatinya hancur berkeping-keping. Lalu dia berlari tak tentu arah meninggalkan rumahnya, dalam keadaan hujan deras. Dalam pelariannya tersebut Kinan duduk di sebuah gubuk yang ternyata di dalamnya terdapat dua pemuda yang sedang mabuk-mabukan.

" Mau kemana, gadis manis!" ucap pemuda yang satu.

" Jangan sentuh!" teriak Kinan saat pemuda yang satu lagi karena berusaha menyentuh pipinya.

" Ayolah! Kita bersenang-senang!" kata pemuda yang satu.

" Jangan! Pergi!" teriak Kinan, tapi suara hujan yang turun seakan menelan seluruh jeritannya. Malam itu adalah malam paling buruk dalam hidup Kinan, kesuciannya terenggut di tangan para pemabuk. Setelah puas menikmati tubuh Kinan, mereka meninggalkannya begitu saja. Kinan yang merasa malu dan kecewa dengan semuanya, dengan pakaian dan tubuh penuh luka, dia berjalan ke tengah jalan dan berusaha menabrakkan tubuhnya ke sebuah mobil. Tapi mobil tersebut berhasil mengerem hingga hanya menabrak Kinan pelan, tapi tetap saja tubuh Kinan terpental karena tabrakan itu.

" Dimana aku?" tanya Kinan yang tersadar setelah 3 hari dia mengalami koma.

" Akhirnya kamu sadar, putriku!" kata seorang pria tua yang duduk di dekat brankar Kinan.

" Kenapa kamu menyelamatkan saya?" tanya Kinan dengan mata berkaca-kaca karena dia merasa jika dirinya sudah kotor dan hina.

" Karena kamu adalah cucu saya!" ucap kakek itu.

" Biarkan saya mati! Biarkan saya matiiiii!" teriak Kinan. Kinan akhirnya mengalami depresi, tapi kakek itu tidak membiarkan Kinan sakit. Dia membawa Kinan pergi keluar negri untuk menyembuhkan depresinya. Kakek itu adalah seorang mafia dan wajah Kinan sangat mirip dengan mendiang kekasihnya, karena itu dia sangat menyayangi Kinan.

Sejak saat itu Kinan tinggal bersama kakek itu dan dia juga melanjutkan sekolahnya agar bisa menggantikan kakek itu sebagai pimpinan perusahaan. Tapi masa lalu membuat Kinan menjadi wanita yang kejam. Alex adalah anak dari asisten kakeknya yang telah dididik menjadi bodyguard handal untuk menjaga Kinan. Saat Kinan dikenalkan sebagai pewaris kerajaan bisnis kakeknya, banyak pria yang berusaha mendekatinya, tapi semua hanya dijadikan mainan oleh Kinan.

Pada suatu malam, Kinan dan Alex sedang dalam perjalanan pulang dari luar kota.

" Kita menginap di Hotel, Lex!" kata Kinan.

" Iya, Nona!" jawab Alex. Mobil mereka berhenti di sebuah Hotel terkenal di pinggiran kota.

" Sewa satu kamar saja!" kata Kinan.

" Baik, Nona!" jawab Alex, lalu keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Kinan. Mereka berjalan masuk ke Hotel dan langsung disambut oleh manager Hotel tersebut.

" Nona Grant! Senang sekali kami kedatangan tamu terhormat!" ucap Manager itu.

" Apa kamarku sudah siap?" tanyaKinan.

" Sudah, Nona! Silahkan!" kata manager itu.

Malam itu terjadi hujan keras, Kinan gelisah dalam tidurnya. Sesekali dia meracau marah lalu menangis. Alex yang melihat, bingung harus bagaimana, lalu dia memberanikan diri untuk memeluk Majikannya itu dan mengelus-elus punggungnya,

" Ssshhhh! It's Ok! Semua pasti baik-baik saja!" ucap Alex berkali-kali, anehnya Kinan langsung merasa nyaman dan tenang. Hujan masih saja mengguyur bumi dengan petirnya, Kinan terbangun karena merasa haus. Dia terkejut saat melihat sebuah badan memeluk dirinya dan itu sangat membuatnya nyaman. Dia merasa semua mimpi buruknya sirna saat merasakan pelukan Alex. Kinan mengusap pipi Alex dengan lembut, pria itu terbangun, dia kaget melihat majikannya menatapnya. Saat dia akan beranjak bangun, Kinan dengan cepat menahannya dan melumat bibir Alex dengan bibir gemetar. Alex terkejut melihat perlakuan majikannya itu. Kinan sebenarnya hanya ingin tahu apakah traumanya masih menghantuinya atau tidak. Ternyata dia sangat menikmati ciumannya pada Alex. Tidak menunggu lama, dia semakin dalam melumat bibir Alex.

" I want you!" bisik Kinan di telinga Alex. Ucapan Kinan adalah perintah bagi Alex, dengan cepat dia membalas lumatan Kinan dan mereka melakukan itu untuk yang pertama kalinya dan berlanjut setiap saat jika Kinan menginginkannya.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C37
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous