"Sayang, berhentilah menangis!" ucap Kenzo ketika tidak mendengar lagi suara Alona. Hanya terdengar isakan pelan dari tangisannya.
"Ken, aku… Aku merindukanmu!"
"Hei, apa ini? Apa kau memaksaku untuk datang menemuimu malam ini juga?"
"Tidak, Ken! Maafkan aku, lagi-lagi aku terbawa suasana karena merindukanmu."
"Kau bilang akan berjuang dan tidak lemah, tapi kenapa kau terus saja menangis setiap kali kita berbicara di telepon seperti ini?"
"Tiga bulan!" sahut Alona begitu saja.
"Apa? Apa maksudmu, Alona?" tanya Kenzo kebingungan.
"Tiga bulan ke depan aku harus benar-benar fokus dalam pekerjaanku. Aku akan semakin di sibukkan dengan semua tugas-tugasku, tapi setelah itu aku akan bebas dan aku akan pulang untuk menemuimu, Ken!"
"Alona…"