Namun setiap kali He Jingyao menunjukkan senyumnya pada Su Zhixi, dia tidak bisa tidak memikirkan lima kata, binatang buas dalam pakaian manusia.
Setiap gerakannya terlihat memiliki semacam daya tarik seksual yang tidak dapat dijelaskan.
Su Zhixi merasa jengkel dan mencoba menutupi pipinya yang memerah.
Dalam pikirannya yang kacau itu, Su Zhixi kembali mencium aroma itu lagi… aroma milik He Jingyao. Aroma dari baju itu.
Secara spontan Su Zhixi menutupi hidungnya!
Su Zhixi tidak akan memberikan kesempatan aroma itu menyihir dirinya lagi!
Berbicara tentang asal-usul Tuan Muda He, dia pasti adalah orang yang memiliki pendidikan tinggi. Tapi dia melepas pakaiannya di depan orang luar dan melemparkannya ke lantai. Itukah hal yang dilakukan oleh seorang pria berpendidikan tinggi?
Kecuali… dia melakukannya dengan sengaja!
Menyadari hal ini, Su Zhixi semakin merasa bahwa dirinya telah membuat keputusan yang gegabah.
Entah kenapa dia memilik firasat samar seolah dia telah mengumpankan dirinya sendiri masuk ke mulut harimau.
Sekarang Tuan He masih di dalam kamar mandi. Sepertinya tidak pantas bagi Su Zhixi untuk pergi begitu saja. Tapi bagaimana mungkin dia akan menunggunya keluar dan berbicara dengannya? Terlebih lagi ketika pria itu keluar, apakah Su Zhixi masih punya kesempatan untuk pergi?
Selain itu dia belum melihat video rekaman CCTV. Dia tidak akan merasa tenang sebelum memiliki cukup bukti.
Hati Su Zhixi meronta-ronta, saat ini dia benar-benar terjebak dalam kebimbangan.
Kali ini, suara air di kamar mandi akhirnya berhenti. Sepertinya He Jingyao akan segera keluar.
Kalau begitu, lebih baik Su Zhixi menunggunya keluar. Dia telah mengambil keputusan bulat untuk menunggu dengan gugup.
Lima menit kemudian, tidak ada pergerakan sama sekali yang terdengar dari kamar mandi…
10 menit…
20 menit…
30 menit…
Melihat batas waktu masuk asrama telah tiba, akhirnya Su Zhixi tidak bisa menahannya!
Dia bangkit dari sofa untuk melihat ke kamar mandi.
Tuan Muda He masih belum keluar juga. Apa yang dia lakukan?
Apakah… terjadi sesuatu?
Seketika, Su Zhixi pun cemas saat memikirkan itu. Dia tidak lagi peduli dengan rasa malu yang mendera hatinya. Tanpa membuang waktu lagi, dia menuju ke pintu kamar mandi, lalu dengan lembut mengetuk pintu dan memanggil dengan suara pelan, "Tuan Muda He?"
Namun sama sekali tidak ada suara dari dalam.
Su Zhixi semakin cemas. Tanpa berpikir panjang dia mencoba memutar gagang pintu untuk membukanya.
Dia merasa sedikit ragu. Jika He Jingyao baik-baik saja, bukankah tidak sopan jika dia sembarangan membuka pintu kamar mandi seperti ini? Selain itu, dia mungkin sedang…
Wajah Su Zhixi memerah karena tersipu. Sembari menggelengkan kepala, dia meninggikan suaranya untuk memanggil lagi, "Tuan Muda He, apa kamu baik-baik saja?"
Setelah menunggu setengah menit, tidak ada jawaban sama sekali.
Akhirnya Su Zhixi tidak bisa menahannya lagi. Apakah Tuan Muda He tiba-tiba mengalami keadaan darurat?
Dia menggertakkan gigi, lalu membuka pintu dan masuk!
Masih ada jejak kabut di kamar mandi, tapi sekilas tampak kosong! Hanya ada bak mandi yang terisi penuh dengan air sedang bergerak-gerak.
Apakah dia pingsan saat mandi?
Wajah Su Zhixi memucat seketika! Dia bergegas ke bak mandi, meraih ke bawah air dan memanggil dengan cemas, "Tuan Muda He!"
Dengan cepat jari-jarinya menyentuh sebuah otot keras dan berminyak, namun detik berikutnya pinggangnya sudah melingkar sebuah lengan yang kuat.
Saat itu juga bumi terasa berputar dengan sangat cepat dan air memercik ke segala arah!
Saat Su Zhixi tersadar, dia sudah basah kuyup di dalam bak mandi…
Saat ini, dia tepat berada di atas tubuh pria itu dan tangannya berada di dada bidangnya yang seksi.
He Jingyao menaikkan bagian atas tubuhnya dari dalam air yang memperlihatkan dadanya yang kokoh itu dengan jelas. Lalu dia menyeka air di wajahnya dan dengan lembut tertawa, "Apa yang kamu lakukan?"
Wajah Su Zhixi yang awalnya pucat pasi berubah menjadi merah, dari merah menjadi hijau, dan dari hijau kembali menjadi merah…
"Aku… kupikir ada sesuatu yang terjadi denganmu." Su Zhixi mencoba menjelaskan sambil membasahi tenggorokannya yang terasa kering, "Aku baru saja memanggilmu dari luar, tapi kamu tidak menjawabku…"