PENTHOUSE GENTALA
Gentala masuk ke penthousenya setelah pulang mengantar Kenanga dan mampir ke studio. Ia memeriksa beberapa surat dan dokumen yang sudah menumpuk di kotak pos dan kiriman. Sebuah dering ponsel mengagetkannya yang sedang asik memeriksa dokumen-dokumen itu.
"Halo," jawabnya sambil melihat beberapa dokumennya.
"Elo kemana aja, gue telepon-telepon gak pernah aktif!" suara di ujung sana langsung bicara tanpa basa basi.
"Gue ke Bali Kak, ada apaan?" kakak lelaki Gentala, Andrew Samudra menghela napas berat. Setelah menghubungi sekian lama dan baru tersambung sekarang, Gentala terdengar sangat amat santai. Seolah tak terjadi apapun, dia bahkan tidak meminta maaf pada Andrew.
"Gue harus bicara sama lo, penting!" Gentala menghembuskan napas lewat mulutnya.
"Ya udah lo mau ngomong apa?"