Setelah seminggu, Haruna sekeluarga pulang ke Jakarta. Mereka sudah sedikit tenang setelah beberapa hari terpuruk dalam kesedihan. Syahera dan Raja sudah mulai pergi ke sekolah kembali.
Bel sekolah sudah berbunyi. Tanda jam pelajaran sudah dimulai, tapi Ratu belum melihat Raja dan teman-temannya datang. Saat ia hendak berbalik pergi, mobil Marcel tiba di depan gerbang. Karena baru terlambat lima menit, Ratu memberikan kelonggaran untuk mereka. Namun, aturan Ratu tetap berlaku. Mereka bisa masuk, tapi diberi hukuman oleh Ratu.
"Kalian bertiga, keliling lapangan sepuluh kali!" perintah Ratu.
Marcel dan Aji protes, tapi Raja tidak banyak bicara. Ia langsung berlari mengelilingi lapangan basket. Ratu mengernyitkan dahi.
"Dia tidak bicara sejak tadi. Dihukum juga tidak bicara. Apa yang terjadi sebenarnya?" Ratu bertanya-tanya dalam hati. Karena penasaran, Ratu menghentikan hukuman. "Berhenti kalian! Raja, kamu pergi ke kelas. Kalian berdua, ikut Ibu ke kantor," ucap Ratu.