Malam berganti dengan cepat menjadi pagi. Hari itu Siska mengetahui jika menjadi hari terakhir untuknya merasakan dunia ini sebagai manusia. Ia tak tahu akan apa yang terjadi setelah ia meninggal nanti. Apakah ia langsung masuk ke surga atau neraka atau ia tak dapat menuju ke duanya, ia tak memikirkan hingga ke sana. Ia masih terdiam dan tak berucap satu katapun pagi itu. Mata yang layu dengan wajah yang kusam karena ia tak dapat tidur dengan nyenyak semalaman. Pukul 05.00 pagi ia telah mandi dan bersiap ke sekolah lengkap dengan tas dan sepatunya yang telah siap di atas sofa ruang tamu. Ia pergi menuju dapur untuk mengambil secangkir air mineral sebelum ia berangkat ke sekolah. Ia menunggu papinya yang baru saja bangun tidur sambil membaca beberapa materi buku sekolahnya.
"Lho kamu kok tumben sudah bangun?" Ucap maminya yang mendapati Siska di ruang tamu sambil membaca buku sekolahnya.