Télécharger l’application
7.31% mencintaimu sampai akhir / Chapter 37: bab 37 Baiti Jannati

Chapitre 37: bab 37 Baiti Jannati

mobil yang dikemudikan ziyad berhenti di sebuah bangunan yang belum selesai, tahap pembangunannya baru selesai sekitar dua puluh lima persen dari keseluruhan target, lokasinya pun berada agak jauh dari pemukiman warga, habib mustofa memang membeli sebidang tanah ladang dengan luas tanah kurang lebih sekitar dua hektar.

ziyad dan kirana turun dari mobil,sedangkan ayya dan ahfaz masih tertidur didalam mobil karena kelelahan.

" mulai hari ini kita akan tinggal disini..." ziyad berkeliling disekitar bangunan yang telah rampung sebagian. di tengah lahan ada sebuah masjid yang baru selesai tetapi masih belum begitu rapi...disamping kanan masjid ada sebuah rumah berlantai dua...lantai bawah sudah selesai, sudah rapi dan sudah bisa ditinggali, sedangkan lantai atas sudah ada tembok berdiri lengkap dengan atapnya...semua sudah rapat hanya saja bangunan itu masih berupa batu bata, jendelanya pun belum ada dan hanya ditutupi dengan triplek. ziyad terus berkeliling dengan kirana mengikuti dibelakangnya.

" sayang...dirumah ini nanti kita akan tinggal..." ziyad menggenggam tangan istrinya.

" dimanapun bi...asalkan bersamamu..." kirana meremas tangan suaminya, meyakinkan ziyad bahwa dia sanggup memulai hidup baru bersama- sama. mereka berkeliling di tanah yang luas itu sambil mulai memikirkan kehidupan baru yang akan mereka jalani.

diantara bangunan masjid dan rumah yang akan mereka tinggali sudah ada kerangka- kerangka bangunan yang menunggu dikerjakan, disekeliling lahan itu sudah dibangun tembok bumi yang tinggi.., seandainya nanti bangunan ini sudah seratus persen jadi, pasti akan menjadi pondok pesantren yang cukup besar.akhirnya...setelah berkeliling ziyad dan kirana kembali ke mobil untuk menurunkan barang- barang mereka.

ayya dan ahfaz sudah bangun dari tidurnya saat kedua orang tuanya menurunkan koper- koper mereka.

"abi...umi...apakah ini rumah kita..." tanya ahfaz sambil melihat sekeliling.

" iya sayang...bagaimana? apakah kalian suka?" tanya kirana pada putranya

" sepertinya tidak buruk..." ayya berjalan dengan kaki mungilnya,ditangan mereka ada sebuah koper kecil masing- masing satu.

ziyad dan kirana tersenyum geli...

ziyad membuka pintu dengan kunci yang diberikan asisten habib mustofa kemarin saat ziyad masih disemarang, karena pembangunan sementara dihentikan jadi asisten habib mustofa mampir sekalian memberikan kunci dan juga memasrah kan

berkas- berkas penting yang diamanahkan habib mustofa agar diserahkan pada ziyad.

***

"sayang...itu kamar kalian dan ini kamar umi sama abi..." ziyad memperlihatkan sebuah kamar yang sudah dipersiapkan habib mustofa untuk kedua cucu kesayangannya itu. saat kirana dan ziyad akan kembali ke indonesia, habib mustofa memang sudah mempersiapkan segala yang akan dibutuhkan oleh ziyad dan keluarganya.jadi saat ziyad dan kirana tiba dia tinggal masuk saja...mulai dari tempat tidur, alat dapur mesin cuci,semua sudah lengkap.hanya saja diruang tamu tidak ada kursi atau sofa, karena ziyad ingin menggunakan karpet saja...lebih nyaman lesehan menurutnya dan habib mustofa menyetujuinya.

" anak- anak...bereskan dulu barang- barang kalian...abi dan umi akan melakukan hal yang sama...setelah itu istirahatlah sebentar dan kita akan berbelanja untuk kebutuhan kita.

"ayo ahfaz...kita membereskan barang- barang kita..." tangan kecil ayya menggandeng tangan ahfaz...mereka berdua sangat rukun.

" bi...kita telepon habib mustofa dan umi farida...takut mereka khawatir..." kirana mengingatkan suaminya,ziyad akhirnya melakukan panggilan video kepada habib mustofa dan umi farida.

"assalamu' alaikum bib...umi..." sapa ziyad dan kirana saat panggilan video mereka tersambung...kirana dan ziyad tersenyum pada kedua orang tua diseberang sana.

" bagaimana ziyad...kirana...apakah kalian suka tinggal di tempatku.?" tanya habib mustofa

" alhamdulillah bib...kami berterima kasih sekali...kami akan berusaha agar tidak mengecewakan kalian." ziyad dan kirana mendengarkan nasihat habib dan umi farida...kemudian ziyad dan kirana berjalan kekamar ayya dan ahfaz yang masih beres - beres.

" anak- anak...lihat siapa disini? " tanya kirana kepada sikembar.

" kakek...nenek...kami sangat merindukan kalian..." ayya dan ahfaz juga berterima kasih kepada kakek neneknya...

setelah puas mengobrol dan beristirahat, ziyad ,kirana dan si kembar pergi untuk membeli kebutuhan mereka juga membeli sayuran dan bahan makanan...

ziyad tak lupa mengurus administrasi kependudukan dan surat pindah domisili...mereka sekeluarga sudah resmi menjadi warga baru di tempat tinggalnya yang sekarang.

malam hari...kirana memasak makan malam untuk mereka semua.

" ayya...ahfaz...kalian beristirahatlah...kalian pasti lelah..." kirana membereskan meja makan sambil menyuruh kedua anaknya intuk segera beristirahat.

" ayo anak- anak...abi temani..." ziyad membopong kedua anaknya sekaligus dan membawa ke kamar...kita tunggu umi dulu setelah itu kita akan tidur bersama malam ini...oke..." ziyad menunggu kirana selesai mencuci piring dengan bercerita kepada si kembar.

" kalian masih menunggu umi kan..." tanya kirana saat masuk kekamar sikembar...mereka berempat bercanda dan bercerita sampai akhirnya keempatnya tertidur.ziyad di samping sebelah kiri, kirana di sebelah kanan sementara ,ayya dan ahfaz diantarannya.


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C37
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous